Saat Perayaan Idul Fitri, Arab Saudi Berlakukan Lockdown dan Jam Malam

13 Mei 2020, 21:02 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Selama liburan Idulfitri tahun ini, pemerintah Arab Saudi akan memberlakukan kebijakan lockdown dan jam malam selama 24 jam untuk membantu menekan penyebaran Virus Corona.

Kementerian Dalam Negeri mengambil keputusan tersebut pada Selasa, 12 Mei 2020 ketika jumlah paparan Virus Corona di Arab Saudi melonjak.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, pernyataan kementerian yang dirilis kantor berita Arab Saudi menyebutkan lockdown secara penuh akan diberlakukan di negara tersebut pada 23-27 Mei setelah bulan puasa berakhir.

Baca Juga: Karena Lupa Kelas dan Gurunya, Seorang Anak di Tiongkok Ini Menangis

Hingga saat itu, perusahaan komersial dan bisnis akan tetap beroperasi seperti biasa, dan orang-orang dapat bergerak bebas dari jam 9 hingga jam 5 sore waktu setempat.

Mall dan toko sudah kembali dibuka, kecuali di lokasi-lokasi tertentu, kecuali di Makkah, yang masih berada di bawah jam malam penuh, sekaligus merupakan daerah dengan kasus tinggi.

Sebelumnya, Arab Saudi telah memberlakukan pembatasan selama 24 jam penuh di sebagian besar kota, tetapi kemudian melonggarkan kembali saat Ramadhan.

Baca Juga: Tergiur Pada Oplet Si Doel, Raffi Ahmad Tawar Oplet Milik Rano Karno

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Arab Saudi Berlakukan Lockdown dan Jam Malam Saat Perayaan Idulfitri

Pihak kerajaan tidak melonggarkan penguncian secara penuh yang diterapkan di beberapa daerah dengan jumlah infeksi covid-19 yang tinggi.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah Arab Saudi untuk mengontrol penyebaran Virus Corona adalah dengan menutup bioskop dan restoran serta menghentikan penerbangan.

Kementerian Kesehatan menyatakan jumlah kematian covid-19 meningkat menjadi 264 dari total kasus 42.925, sementara 15.257 orang telah pulih.

Baca Juga: Demi Guru Agar Internet Gratis, Kemendikbud dan Google Jalin Kerjasama dengan Operator Seluler

Menurut laporan Reuters, ini merupakan angka tertinggi dalam Dewan Kerja sama Teluk yang beranggotakan enam orang (GCC), yang telah mencatat lebih dari 107.000 kasus dan 582 kematian.

Arab Saudi sebelumnya menghentikan kegiatan umrah karena khawatir akan penyebaran penyakit di kota suci Mekah.

Pihak berwenang belum mengumumkan kegiatan haji tahun ini, yang dijadwalkan berlangsung akhir Juli. Kendati demikian umat Islam di dunia diharap menunda sementara persiapan perjalanan haji.

Baca Juga: Aksi Prank Sembako Sampah Ferdian Paleka Jadi Sorotan Media Asing

Tahun lalu setidaknya ada 2,5 juta umat Muslim mengunjungi Arab untuk menjalankan Rukun Islam kelima.

Raja Salman telah memperingatkan situasi pelik yang akan dihadapi sebagai dampak dari pandemi ini, karena selain masalah kesehatan dan keselamatan warga ada pula problem harga minyak yang jatuh dan memukul ekonomi. (penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Nyamar Sebagai Polisi, di Rumah Sakit Afghanistan Terjadi Penembakan

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler