Filipina Balik Badan Dukung Tiongkok dan Lepas Pakta Pertahanan AS

14 Juni 2020, 19:35 WIB
PRESIDEN Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden Tiongkok XI Jinping bersalaman.* /AFP

RINGTIMES BANYUWANGI - Filipina dan Vietnam menjadi dua negara yang paling terdampak oleh aksi agresi Tiongkok terhadap Laut China Selatan yang tengah disengketakan.

Sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, Filipina sempat marah-marah bahkan menantang akan membuat lebih banyak pulau buatan di sana.

Namun, tiba-tiba saja negara kepulauan tersebut berbalik arah mendukung kebijakan-kebijakan luar negeri Tiongkok dan mencampakkan Amerika Serikat (AS), sekutu lama Filipina.

Baca Juga: 96 Kilometer dari Kairo, Arkeolog Temukan Makam Milik Ratu Cleopatra

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari South China Morning Post, Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRTXi Jinping baru-baru ini menemui Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Keduanya mengeluarkan pernyataan untuk saling mendukung setelah Duterte menolak perpanjangan pakta pertahanan dengan AS.

Pengamat yakin keputusan Presiden Filipina tersebut didorong oleh kepentingan dalam negeri terhadap aktivitas Tiongkok di Laut China Selatan.

Namun, ketika saling menghubungi pada Kamis 11 Juni 2020 malam, keduanya sedang memfokuskan diri untuk melawan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Intip 3 Resep Kreasi Kopi yang Mudah dan Bisa Dibuat di Rumah

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Polemik Laut China Selatan, Filipina Malah Balik Badan Dukung Tiongkok dan Lepas Pakta Pertahanan AS

Xi Jinping dan Duterte berjanji untuk bahu-membahu menangani wabah ini bersama-sama.Menurut Istana Kepresidenan Filipina, salah satu janji yang dipegang keduanya ialah memprioritaskan pemberian vaksin bagi Filipina jika ditemukan oleh Tiongkok.

Pernyataan dilanjutkan dengan keterangan Duterte bahwa ia telah menerima 'dukungan penuh' dari Xi untuk menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur.

Kedua belah pihak juga menekankan bahwa mereka akan meningkatkan kerjasama bilateral.

Baca Juga: Berikut ini Syarat Jika Pelaksanaan Akad Nikah Digelar di Luar KUA

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Duterte berjanji untuk 'menjadi teman sejati Tiongkok dan takkan mengizinkan siapapun mendukung gerakan anti-Tiongkok di negaranya'.

Duterte memang sudah terlihat 'membalikkan badan' sejak minggu lalu ketika memutus keberlanjutan kerja sama militer dengan AS.
Ia melepas salah satu kesepakatan penting bagi pertahanan Filipina lewat sambungan telepon, meski memang telah diumumkan sejak Februari 2020 silam.

Sejak menduduki kursi kepresidenan pada 2016, Duterte terus berupaya mencari celah agar bisa menjauh dari AS dan mengakrabkan diri dengan Tiongkok.

Baca Juga: Jika Kolesterol Tinggi, Segera Lakukan Kegiatan Ini agar Tetap Sehat

AS maupun Filipina tak membahasnya lebih lanjut, walau sempat berdikusi mengenai keputusan kerja sama militer.
Kementerian Luar Negeri Filipina minggu lalu menyebut pemutusan Kesepakatan Tentara Kunjungan AS-Filipina disebabkan oleh 'alasan politik dan pembangunan regional'.

Akademisi yang pakar dalam kebijakan luar negeri Filipina, Richard Heydarian mengatakan Manila memang menyamarkan alasan di balik keputusan tersebut.
Akan tetapi, ia melihat dengan 'sangat jelas' ketegasan Tiongkok dalam mengklaim Laut China Selatan menjadi pertimbangan yang sebenarnya.

"Saya pikir Duterte sedang mengupayakan yang terbaik untuk mengkalibrasi hubungan Filipina tak hanya dengan AS, namun juga Tiongkok," ujarnya.( Mahbub Ridhoo Maulaa).

Baca Juga: Memanas, Kini Tiongkok Dikabarkan Tabrak Nelayan Vietnam

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler