Nekat Minum Hand Sanitizer, 3 Orang Tewas, Lainnya Buta Permanen

29 Juni 2020, 14:50 WIB
Ilustrasi hand sanitizer /Freepik

RINGTIMES BANYUWANGI - Tiga orang dilaporkan meninggal dunia setelah nekat menenggak cairan hand sanitizer. Sementara tiga orang lainnya dalam kondisi kritis. 

Dalam peristiwa tersebut,  satu orang dilaporkan juga mengalami kebutaan permanen.

Pejabat kesehatan Meksiko mengatakan, kematian disebabkan karena keracunan cairan mengandung metanol.

Baca Juga: Terkait Pengambilan Paksa Jenazah Terpapar Covid-19, ini Kata Presiden Jokowi

Peristiwa tersebut dilaporkan ke New Mexico Poison Control sejak Mei 2020.

Dilansir ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-depok.com dari NY Times, kasus paling awal dilaporkan oleh Pusat Kendali Racun dan Informasi Obat Baru Meksiko, pada 7 Mei 2020, sedangkan kasus lainnya terjadi setelah 29 Mei 2020.

Seorang juru bicara dari Departemen Kesehatan mengatakan kasus-kasus itu berkaitan dengan alkoholisme.

Baca Juga: Dewi Persik Ungkap Ingin Pisah, Angga Menangis: Aku Ingin Seperti Suami Lain

Berita tersebut sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat-depok.com berjudul Tenggak Hand Sanitizer, 3 Orang Tewas hingga Alami Kebutaan Permanen

Para ahli mengatakan bahwa hand sanitizer terkadang dikonsumsi karena memiliki kandungan alkohol yang tinggi.

Beberapa orang diketahui menggunakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer untuk mabuk karena kandungan alkoholnya tinggi. 

Sebelum pandemi virus corona, produk ini dilarang di sebagian besar penjara Amerika Serikat karena dikhawatirkan para narapidana akan meminumnya atau menggunakannya untuk memulai kebakaran.

Baca Juga: Luang Waktu di Rumah?, Ibu Rumah Tangga Bisa Lakukan Ini untuk Tambah Penghasilan

Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah merekomendasikan bahwa pembersih berbasis alkohol itu digunakan untuk membantu memerangi virus corona.

Paparan metanol dalam jumlah besar dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma hingga kerusakan permanen pada sistem saraf, bahkan kematian.

Penjualan global hand sanitizer telah meroket sejak awal pandemi virus corona.

Baca Juga: Salah Satu Sepeda Terlaris, Berikut Spesifikasi Polygon Xtrada 5

Tetapi awal pekan ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memperingatkan agar tidak menggunakan produk yang diproduksi oleh Eskbiochem SA karena kemungkinan adanya bahan beracun.

Pejabat menemukan bahan kimia beracun dalam sampel sanitizer yang diproduksi oleh perusahaan Meksiko.

Asisten profesor di University of New Mexico, Brandon Warrick mengatakan bahwa dalam hampir satu dekade pihaknya mengaku baru menemukan jumlah terbesar kasus keracunan metanol.

Baca Juga: Agar Rezeki Rumah Tangga Barokah, Ini Pesan Alm Mbah Maimoen Zubair

Dr Warrick yang bekerja di Pusat Informasi Racun dan Obat-Obatan New Mexico mengatakan bahwa kasus-kasus tersebut tersebar di beberapa negara.

Pembersih tangan biasanya mengandung etanol atau isopropil alkohol, kata Dr Warrick, tetapi beracun ketika mengandung metanol.

Jika seseorang menelan pembersih tangan, maka harus segera mencari perawatan medis.*** (Bayu Nurulah/Pikiran Rakyat Depok)

 

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler