Israel Tak Mau Beberkan Bukti Penembakan Mati Warga Palestina, Meski Ada 10 CCTV

15 Juli 2020, 13:45 WIB
ILUSTRASI CCTV.* /REPUBLICA/PIXABAY /

RINGTIMES BANYUWANGI - Kasus terkait penembakan mati pemuda Palestina penyandang disabilitas, Iyad Halak, oleh polisi perbatasan Israel kembali berlanjut.

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-Rakyat.com , Kementerian Kehakiman Israel menyebut tak ada bukti rekaman CCTV atas kejadian tersebut pada Senin 13 Juli 2020.

Padahal, terdapat setidaknya 10 kamera pengawas di sekitar lokasi penembakan tersebut.

Baca Juga: Pernah Bicara Soal Harta Gono-gini, Dewi Persik Akui Tak Nyaman dengan Sikap Mertua

Iyad (32) tewas ditembak oleh kepolisian Israel di Kota Tua Yerusalem, akhir Mei 2020 lalu, tepatnya di gerbang Domba atau Bab Al Asbat.

Saat itu, ia sedang dalam perjalanan menuju sekolah luar biasa (SLB) dan panik ketika mendekati pos polisi perbatasan.

Pria penyandang autisme tersebut kemudian lari dan tewas karena ditembak saat berlindung di ruang penyimpanan sampah.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Pemilik Warung Sebagai Saksi Kasus Pembunuhan Yodi Prabowo Editor Metro TV

Semua kamera pengawas itu memungkinkan adanya rekaman pengejaran dari Bab Al Asbat hingga ke tempat Iyad besembunyi.

Namun, sampai hari ini, video tersebut tidak diperlihatkan kepada tersangka maupun saksi mata selama penyelidikan digelar.

Meski warga Israel dan Palestina terus menuntut keadilan akan kasus tersebut, otoritas setempat tetap bersikukuh tak memiliki bukti rekaman.

Baca Juga: Cek Tanggal Lahir Kalian, Kenali Watak Berdasarkan Hari

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Meski Ada 10 CCTV, Israel Klaim Tak Punya Bukti Penembakan Mati Warga Palestina Penyandang Autis

Bahkan ketika bertemu keluarga korban, polisi mengklaim CCTV di ruang penyimpanan sampah tidak berfungsi tepat pada hari penembakan Iyad.

Ayah Iyad, Khairi mengatakan, ia tak merasakan adanya perkembangan dalam penyelidikan kasus ini.

"Kami diberitahu kamera mereka tak bekerja. Setiap hari terlewati, kami merasa semakin buruk saja daripada sebelumnya," ungkap Khairi.

Baca Juga: Fakta Penyelidikan Kasus Tewasnya Editor Metro TV 'Yodi Prabowo', Salah Satunya Motif Cinta Segitiga

"Kami belum keluar rumah selama 40 hari. Anda tak bisa membayangkan beratnya kejadian ini (bagi kami)," tegasnya.

Pengacara yang mewakili keluarga itu menyebut pihaknya benar-benar terkejut dengan pernyataan dari pihak kepolisian.

"Permintaan kami untuk penyelidikan mendalam dan terbuka terhadap bukti-bukti malah disembunyikan," tuturnya.

Baca Juga: Akhirnya Muncul Seraya Ungkap Curahan Hatinya, Hana Hanifah: Saya Meminta Maaf Kepada Orang Tua Saya

"Karena tak mungkin kamera diletakan di sana dan tak ada dokumentasi. Kami yakin (polisi) sedang menutup-nutupi bukti dari kasus ini," lanjut pengacara itu.

Kementerian Kehakiman Israel mengatakan kepada keluarga Iyad, kasus ini akan segera berakhir.

Mereka mengklaim telah mengumpulkan semua pengakuan saksi mata dan petugas kepolisian yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Baca Juga: Beraksi di Mapolres, Santri yang Dituding Denny Siregar ‘Calon Teroris ‘ Mengaku Kaget dan Malu

Berdasarkan persidangan, polisi yang memberondong Iyad dengan peluru memberi pengakuan kontradiktif dengan petugas lainnya.(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran Rakyat).*** 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler