Bagaimana Amonium Nitrat Menyebabkan Ledakan Beirut Lebanon, Berikut penjelasannya

7 Agustus 2020, 12:40 WIB
Material yang diduga jadi biang kerok dalam ledakan Beirut di Lebanon biasa dipakai dalam pertanian dan pernah meledak di Tianjin Tiongkok.* /AFP Photo/STR

RINGTIMES BANYUWANGI - Pemerintah Lebanon menyatakan bahwa ribuan ton Amonium Nitrat yang tersimpan di sebuah gudang di pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan besar yang menghancurkan kota tersebut pada Selasa lalu.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Al Jazeera, Ledakan tersebut menyebabkan lebih dari 130 orang meninggal dan sekitar 4000 orang terluka, serta 300.000 orang warga diungsikan.

Amonium Nitrat dijadikan sebagai pupuk dalam industri pertambangan sebagai pemicu untuk meledakkan batu dan gundukan tanah.

Baca Juga: Terkait Ledakan Dahsyat di Beirut, 16 Orang Ditahan oleh Pihak Berwenang Setempat

Dalam dunia pertanian, Amonium Nitrat dijadikan sebagai pupuk yang menjadi cadangan makanan bagi tanaman.

Bahan kimia tersebut juga digunakan dalam dunia militer.

Bahan tersebut juga menyebabkan kecelakaan industri serta terbukti juga digunakan sebagai materi dalam aksi terorisme.

Video yang disiarkan online dari tepi laut Beirut pada 4 Agustus lalu menunjukkan tabir  dari bencana dahsyat dengan kecepatan luar biasa tersebut.

Asap putih yang mengepul dari api yang menghanguskan gudang dekat silo gandum yang menjulang tinggi mempermudah terjadinya ledakan besar dan menimbulkan asap hitam kemerahan.

Baca Juga: YOU Cosmetiks PT.Jalur Mandiri Utama Buka Rekrutmen di Posisi Beauty Advisor

Sebuah awan berbentuk bola uap air terbentuk saat gelombang kejut melesat ke luar, membungkus silo, dan menghancurkan pusat kota Beirut.

Video yang diambil dari dekat ledakan tersebut menunjukkan bagaimana dinding udara yang tertekan menghancurkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya bergerak mendekat, bahkan membuat kamera tersebut ikut melayang.

Pemerintah Lebanon mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 2.750 ton pupuk Amonium Nitrat tersimpan dalam gudang di tepi laut Beirut  dan memicu munculnya api dan kemudian meledak.

Pupuk tersebut sampai di Beirut lebih dari enam tahun lalu, ia merupakan milik kapal muatan Russia yang bersandar tanpa jadwal di kota tersebut.

Baca Juga: Berhasil Pecahkan Rekor Dunia dengan Album BTS Map of the Soul: 7

Petugas pelabuhan Lebanon mengatakan bahwa mereka telah membuat permintaan kepada pengadilan untuk memindahkan muatan tersebut, tetapi belum ada tanggapan.

Amonium Nitrat sendiri bukan sebuah bahan kimia berbahaya. Akan tetapi, jika ditambahkan ke dalam bahan cair, dan mengalami tekanan seperti panasdan tekanan, bahan tersebut dapat meledak.

Meskipun kita belum mengetahui apa yang terjadi di Beirut, sisa-sisa Amonium Nitrat yang terkumpul memberikan beberapa petunjuk.
 
Jika mengalami kebakaran dalam jumlah besar, dan di lingkungan semi-tertutup seperti gudang, potensi ledakannya kuat.*** 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler