Jika Pembom Siluman B-2 Spirit AS Menyerang Beijing, Militer China Akui Tak Bisa Hadapi

15 Agustus 2020, 14:50 WIB
Jika Pembom Siluman B-2 Spirit AS Menyerang Beijing, Militer China Akui Tak Bisa Hadapi /www.pinterest.com

RINGTIMES BANYUWANGI - Militer China masih dipusingkan dengan bagaimana caranya mereka menghentikan kemampuan menyerang militer Amerika Serikat (AS).

Terlebih China masih tidak bisa menyaingi pesawat pembom siluman B-2 Spirit AS.

Boleh dikata Beijing tak bisa menangkal jika B-2 Spirit menyerang.

Baca Juga: Jokowi: Rancangan Kebijakan APBN 2021 Mendatang Diarahkan Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Lantas apa istimewanya B-2 Spirit yang dikenal sebagai pembom nuklir siluman ini?

Pertama kalinya sejak 2016 silam, Angkatan Udara AS sengaja mengerahkan tiga pesawat pembom siluman B-2 ke pulau kecil Diego Garcia di Samudra Hindia.

Pengerahan pembom termahal sedunia ini sengaja dilakukan kala China meningkatkan latihan militernya.

Baca Juga: Rekomendasi Nama-nama Bayi Islami Beserta Artinya

Pembom berkemampuan menggotong hulu ledak nuklir ini lepas landas pada hari Selasa 11 Agustus 2020 dari pangkalan angkatan udara Whiteman di Missouri.

B-2 lantas terbang melintasi Australia utara dan menuju pangkalan militer bagian dari Wilayah Samudra Hindia.

Pesawat tersebut telah mengisi bahan bakar di udara beberapa kali, menurut informasi dari militer AS seperti dilansir dari South China Morning Post, Kamis 13 Agustus 2020.

Baca Juga: Berikut Harga Sepeda Gunung Terlaris 2020, Mulai dari Rp1 Jutaan

Terakhir kali para pembom dikerahkan ke Diego Garcia, yang terletak sekitar 1.200 km (745 mil) selatan Maladewa, adalah empat tahun lalu selama periode ketegangan di Laut Cina Selatan.

Itu setelah pengadilan arbitrase internasional menolak klaim Beijing atas sengketa perairan di Laut China Selatan.

Sedangkan ketiga pembom dengan call sign Reaper 11, 12 dan 13 tidak melewati daerah sensitif di Pasifik barat, Laut Cina Selatan atau Selat Taiwan.

Baca Juga: Loker Banyuwangi 2020 : RPU Golden untuk Mencapai Kandidat Terbaik

"Kehadiran mereka di Diego Garcia adalah tanda yang jelas dari kekuatan militer Amerika Serikat di Indo-Pasifik," kata pengamat.

"Pergerakan tenaga nuklir berbasis udara adalah demonstrasi kekuatan," kata Zhao Tong, seorang rekan senior di program kebijakan nuklir di Carnegie Endowment for International Peace di Beijing.

“Tidak perlu ada teguran.”

Baca Juga: Amphiteater Doesoen Kakao Glenmore, Spot Foto Instagenic Baru

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Zona Jakarta dengan judul Militer China Akui Tak Bisa Tangkal Jika Pembom Siluman B-2 Spirit AS Menyerang Beijing

Tidak seperti kapal selam yang kurang terlihat, dan rudal darat, yang kurang bergerak, pembom strategis, yang dapat dikerahkan dan ditarik sesuka hati, sering digunakan sebagai alat untuk mengintimidasi musuh.

B-2 berbentuk kelelawar merupakan pembom strategis tercanggih di dunia, dengan kemampuan siluman yang dapat menembus sistem pertahanan udara.

"Sebuah pembom siluman sulit dideteksi atau dicegat," kata komentator militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming.

Baca Juga: Lirik Lagu Pop Andmesh Kamaleng : Kumau Dia

"Jadi jika itu terbang ke wilayah udara China dengan hulu ledak nuklir, terserah Amerika untuk memutuskan apakah mereka ingin memulai perang."

Pengerahan pembom AS dilakukan di tengah periode manuver militer yang intens oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), karena Beijing kian bersitegang tidak hanya dengan AS, tetapi juga Taiwan dan India.

PLA menuduh Amerika Serikat "terus melakukan tindakan negatif yang mengirimkan pesan yang salah" kepada pasukan kemerdekaan di Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang dianggap Beijing sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. 

Baca Juga: Rekomendasi HP Vivo Terbaik di Tahun 2020, dengan Harga di Bawah 2 Jutaan

"Pasukan kami akan waspada setiap saat dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melawan setiap upaya untuk memecah negara dan membuat Taiwan merdeka," kata juru bicara Komando Teater Timur, Kamis 13 Agustus 2020.

Zhou mengatakan bahwa meskipun China tidak dapat berbuat apa-apa tentang pengerahan militer ASChina mungkin merespons dengan meningkatkan kemampuan serangan baliknya.

"Perubahan keseimbangan kekuatan yang disebabkan oleh pengerahan (AS) mungkin menyebabkan krisis baru," katanya.

Baca Juga: Naik Lagi! Update Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia UBS 1 gram Rp 1.057.000

“Itu tidak membantu menyelesaikan masalah, tapi memperburuknya.”(Beryl Santoso/Zona Jakarta).***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler