Kim Jong-un Paksa Ribuan Siswa dan Lansia Kerja Rodi, Demi 10 Ton Cat Tembok

13 September 2020, 18:01 WIB
Pemimpin tertinggi Korut KIM Jong Un. /KCNA via Reuters /

RINGTIMES BANYUWANGI - Siswa sekolah dasar, menengah hingga atas serta ribuan pensiunan berusia 75 tahun di Kota Sijung terpaksa bekerja rodi demi HUT ke-75 Partai Buruh.

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un selaku pemimpin tertinggi partai juga menegaskan proyek harus selesai sebelum 10 Oktober.

Ribuan anak-anak dan lansia digiring ke pertambangan Kota Sijung untuk mengumpulkan kalsium karbonat guna mengecat Rumah Sakit Umum Pyongyang terbaru.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Demi 10 Ton Cat Tembok, Presiden Korut Kim Jong-un Paksa Warga Satu Kota Kerja Rodi 22 Jam Sehari

Baca Juga: Berikut 20 Khasiat Kunyit Hitam sebagai Obat Kanker hingga Kecantikan

Dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Galamedia dari DailyMail, Minggu, 13 September 2020 mereka bekerja 22 jam sehari untuk menggiling batu supaya menjadi butiran halus.

Pengerjaan tersebut dilakukan massif setelah sebelumnya terhenti akibat sanksi internasional pada Korea Utara karena menolak hentikan pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik jarak jauh.

Proyek kebanggaan Kim ini membuat para manajer proyek ketar-ketir. Tak ingin mendapat hukuman yang dipastikan tak tertanggungkan, mereka berusaha mati-matian memastikan proyek selesai tepat waktu.

Kim yang kerap memanggil dirinya Jenderal Muda memiliki reputasi kejam dengan mengirim orang-orang yang tidak mampu menuntaskan misi ke kamp khusus.

Baca Juga: Harga Jual Pertalite Turun, Kini Setara Harga Premium

Demi memuaskan Kim, para manajer pun mengerahkan karga dan keluarga termasuk kerabat pejabat di lokasi   tambang untuk ‘bergotong royong’.

Sumber di Provinsi Chagang kepada situs Daily NK mengatakan, “Pada awal Juli, Kabinet dan Komite Sentral memerintahkan Tambang Sijung memproduksi 10 ton kalsium karbonatuntuk proyek rumah sakit.”

The Daily NK mengungkap proyek teranyar Kim berkat reporter bawah tanah di  Utara dengan berbekal ponsel.

“Tambang saat ini beroperasi penuh dengan para penambang bekerja dalam sif sepanjang 22 jam setiap hari di bawah pengawasan manajemen.”

Baca Juga: Moto GP San Marino 2020 Digelar Malam Ini, Valentino Rossi Pesimistis

“Komite partai memerintahkan semua keluarga untuk ikut turun dan bekerja. Sebagian besar pekerjaan konstruksi rumah sakit telah selesai tapi pengerjaan akhir seperti ubin dan pengecatan terlambat dari jadwal.”

Usia pensiun resmi di Korea Utara sendiri 60 tahun tetapi partai dapat menaikkan batas tersebut untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan negara kapan pun diperlukan.

“Orang-orang tua dengan penglihatan buruk, bahkan yang sudah tidak dapat berjalan dengan baik khawatir mereka tengah menjemput maut. Mereka sangat marah dan mengutuk pejabat yang bertanggung jawab."

Fasilitas rumah sakit baru yang tengah dibangun dan berjarak sekitar 321 km dari tambang ini hanya terbuka untuk kelompok elite Korea Utara.

Baca Juga: MotoGP San Marino, Vinales Yakin Yamaha Tampil Kuat, Honda Diprediksi Keok

Kim sangat sadar seperti mendiang kakek dan ayahnya, dia membutuhkan dukungan dari warga kelas atas dalam masyarakat Komunis agar tetap berkuasa.

Kim melakukan segalanya termasuk suap melalui fasilitas kesehatan dan rekreasi bagi mereka.

Sementara itu warga miskin yang kini harus bekerja rodi di tambang khawatir pekerjaan mendadak ini bakal mengganggu panen karena mereka harus meninggalkan ladang.

Padahal persediaan pangan sangat diperlukan menjelang musim dingin yang berlangsung hingga berbulan-bulan.

Baca Juga: Miris, Seorang Siswa Tewas Usai Dihukum Gurunya Squat Jump 100 Kali

Sumber Daily NK menambahkan, “Warga harus merawat ladang untuk bertahan hidup, tapi mereka kini malah dimobilisasi untuk proyek partai.”***(Mia Fahrani/Galamedianews)

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler