RINGTIMES BANYUWANGI – Seorang siswa di Thailand, Potay Suriyawt Jiwakanon (13) meninggal setelah mendapatkan hukuman dari gurunya melakukan squat jump atau lompat jongkok sebanyak 100 kali.
Hukuman itu diberikan oleh gurunya karena anak itu sempat absen dan kembali ke sekolah tanpa mengerjakan PR nya sama sekali.
Sebelumnya, Potay memang sudah tidak masuk sekolah selama tiga hari karena tidak enak badan, tetapi bocah lelaki itu tetap datang ke sekolah dengan membawa surat keterangan sakit dari dokter sebagai bukti bahwa ia memang sakit selama tiga hari.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di PikiranRakyatBekasi.com dengan judul Nahas, Bocah Ini Tewas karena Gagal Jantung Usai Dihukum Gurunya Lakukan 100 Kali Lompat Jongkok
Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP San Marino Petang Ini, Empat Rider Yamaha Start Terdepan
"Namu salah satu guru di Sekolah Umum Thawaranukun malah memerintahkan Potay untuk melakukan 100 kali lompat jongkok," ucap Pamannya Pramot Eiamsuksai, dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mirror pada Minggu, 13 September 2020.
Setelah mendapat hukuman dari gurunya, keesokan harinya Potay tiba-tiba jatuh sakit lagi, karena kedua orangtuanya sedang bekerja, maka Potay langsung menelpon layanan darurat dalam kondisinya yang sudah melemah.
Saat layanan darurat datang paramedis kaget melihat bocah itu telah jatuh dan setelah dicek bocah itu telah meninggal di rumahnya.
Dokter menyatakan bocah itu meninggal karena mengalami gagal jantung.
Baca Juga: Terungkap, Ternyata Ini Alasan Anies Ngotot Berlakukan PSBB Total Jakarta