Media Asing Sebut Kinerja Menkes Terawan Gagal Atasi Covid-19 di Indonesia

23 September 2020, 18:28 WIB
Kemenkes RI Terawwab /

RINGTIMES BANYUWANGI - Hampir tujuh bulan lamanya pandemi Covid-19 menjangkit Indonesia, dengan jumlah kasus infeksi yang terus merangkak naik.

Tak hayal membuat kinerja Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto disoroti media asing.

Sorotan tersebut dilakukan pada Selasa, 22 September 2020, ditujukan pada rentetan kebijakan yang dianggap aneh, bahkan tidak berjalan baik.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Lagi, Kinerja Menkes Terawan Atasi Covid-19 Disorot Media Asing, Kali Ini Disebut Gagal

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Akan tetapi, hal ini bukanlah yang pertama kali terjadi terkait media asing yang menyoroti kinerja Menkes Terawan.

Pada awal kemunculan kasus akibat Covid-19 di Depok, Jawa Barat, sikap Menkes Terawan telah mendapatkan sorotan dari media asing tepatnya pada bulan Maret 2020 silam.

The Guardian, media di Inggris, kala itu menyoroti bagaimana Terawan menyepelekan ilmuwan Harvard University, mengajak masyarakat berdoa alih-alih mengeluarkan kebijakan kesehatan, dan sejumlah tingkah lainnya.

Kali ini Asia Times bahkan sampai mempertanyakan, mengapa Presiden Joko Widodo masih percaya Terawan mengisi jabatan menkes, hingga detik ini?

Baca Juga: Dibilang Kuno, Ketahui Manfaat Makan Talas yang Penting untuk Kesehatan

Media asing tersebut bahkan menyebut Terawan gagal, seperti tertera dalam caption foto utama yang digunakannya. ‘Indonesian Health Minister Terawan Agus Putranto has largely failed to come to grips with Indonesia's Covid-19 epidemic’.

Asia Times, Selasa, melansir artikel yang menunjukkan kebingungan Kementerian Kesehatan menjadi klaster virus corona terbesar di Jakarta, dengan 252 kasus yang dikonfirmasi, diikuti oleh Kementerian Perhubungan (175), KPK (106), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan ( 89), menurut data Pemprov DKI Jakarta.

Mereka menyalahkan pemerintah yang abai dari  penegakkan disiplin di antara para pekerja yang tidak memakai masker, juga tidak mengambil tindakan pencegahan lain di kantor ber-AC, di mana virus diketahui menyebar lebih cepat.

Belum lagi klaster industri yang terus bertebaran. Menkes Terawan juga disoroti menjadi sumber kontroversi. 

Baca Juga: Cek Fakta, Ratu Dangdut Elvy Sukaesih Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Sang dokter milite ini, disebut Asia Times, sebagai seorang profesional medis, rasa urgensinya selalu hilang dalam menghadapi epidemik. 

Ketika Covid-19 menguasai kota Wuhan di China dan menyebar ke Asia Tenggara pada akhir Februari, tanggapan pertamanya adalah meminta orang Indonesia untuk berdoa.

Yang lebih mengkhawatirkan bagi para ilmuwan adalah komentarnya bahwa lonjakan permintaan masker wajah merupakan reaksi berlebihan, dan bahwa tidak semua kasus dugaan virus corona di Indonesia dapat diuji, karena "efisiensi anggaran".

Ketika dia membentuk Satgas Covid-19 Nasional April lalu, Jokowi memilih jenderal lain, Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk memimpin satgas.

Baca Juga: Tak Banyak Dilirik, Tumbuhan Paku Berikut Bisa Bikin Tampilan Rumah Jadi Cantik dan Eksotis

Hal ini disebut Asia Times, membingungkan. Lantaran, kenapa Putranto tetap di posisinya, terutama setelah Jokowi mengeluh dengan getir pada pertemuan Kabinet, Juni, bahwa hanya sebagian kecil dari anggaran kesehatan tahunan sebesar 5,2 miliar dolar AS yang telah dihabiskan.

Baru-baru ini, jenderal purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal, ditugaskan menangani pandemi di Jakarta dan provinsi terparah di Jawa Barat, Tengah, dan Timur, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua. Bukan Menkes Terawan.***(Gita Pratiwi/Pikiran Rakyat)

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler