Serang Indonesia, Ini 5 Fakta Mengejutkan Vanuatu, dari Kanibalisme hingga Negara Paling Berbahaya

28 September 2020, 15:15 WIB
Vanuatu (lingkaran merah) /google maps

RINGTIMES BANYUWANGI - Vanuatu merupakan sebuah negara kecil yang mendadak ramai di media setelah menjadi berita di Tanah Air karena menuding Indonesia melanggar hak asasi manusia (HAM) di Papua saat berada di forum internasional PBB.

Diplomat muda asal Indonesia kemudian menegaskan bahwa tuduhan Vanuatu tersebut tidak berdasar dan menuntut mereka tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

"Memalukan negara yang satu ini (Vanuatu) terus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat mengenai bagaimana Indonesia seharusnya bertindak atau mengatur dirinya sendiri," ujar diplomat muda Silvany Austin Pasaribu dalam rilis PJTRI, Minggu (27 September 2020).

Kemungkinan, sebelum menjadi bahan perbincangan di media masih banyak orang yang tidak mengetahui di mana letak dan mungkin bahkan tidak pernah mendengar nama Negara Vanuatu sebelumnya.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Serang Indonesia di Forum Internasional, Lima Fakta Mengejutkan Vanuatu Negara Penemu Bungee Jumping

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Bukankah mengundang rasa penasaran, seperti apa sebenarnya negara “kecil-kecil galak” ini? Dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Galamedianews.com dari yts.vu, ternyata ada sejumlah fakta mengejutkan dari Vanuatu.

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak fakta mengejutkannya di sini:

1. Baru bebas kanibalisme tahun 1970

Sebagian besar antropolog sepakat kanibalisme di Vanuatu terakhir terjadi pada tahun 1969. Laporan Squires hingga lebih dari 50 tahun lalu, penduduk  pulau Vanuatu memiliki reputasi sebagai kanibal yang menakutkan.

Catatan tahun 1839, dua misionaris Inggris pertama yang akan dikirim dari London Missionary Society dibunuh dan menjadi korban kanibalisme di Pulau Martir yang kini dikenal sebagai Erromango.

"Setelah berkunjung tahun 2008, penulis kami bahkan ditawari tips tentang cara terbaik memasak manusia. Pertama, nenek moyang kita akan menggali lubang di tanah,” ujar seorang warga bernama Berna Kambai.

Baca Juga: Tim Peneliti ITB Sebutkan Wilayah Paling Parah Terkena Tsunami 20 Meter

"Mereka akan memasukkan batu panas ke dalam lubang, lalu memotong jasad  menjadi beberapa bagian dan meletakkannya di atasnya. Mereka akan menambahkan ubi dan talas, lalu menutupnya dengan batu panas dan daun pisang agar uapnya tetap masuk.”

Waktu memanggang standar kabarnya tiga sampai lima jam dan bagian kepala menjadi bagian yang diserahkan pada kepala desa.

2. Negara paling berbahaya

Untuk urusan bencana alam, Vanuatu menjadi negara yang paling berisiko tersapu bencana atau berbahaya. Laporan World Risk dari Universitas PBB untuk Lingkungan dan Keamanan Manusia menetapkan persentase risiko untuk total 173 negara.

Berdasarkan kemungkinan mengalami gempa bumi, badai, banjir, kekeringan, dan naiknya permukaan laut Vanuatu menduduki peringkat teratas dengan 36,43 persen. Disusul Tonga, Filipina, Guatemala, dan Bangladesh.

3. Penemu bungee jumping

Bungee jumping yang kini menjadi aktivitas para adrenaline junkies ternyata sudah jauh lebih dulu dilakukan di sini. Bahkan bisa jadi lebih ekstrem.  Tepatnya sebagai bagian dari ritual Nanggol di mana warga melompat dari menara kayu setinggi 20-30 meter.

Baca Juga: Pesona 11 Jenis Tanaman Hias Philodendron, Tak Kalah dengan Aglaonema

Ritual dilakukan saat tanaman ubi rambat tumbuh di awal April di Pulau Pentakosta. Saat itu warga akan membangun menara kayu dengan tinggi tak kurang dari 20 meter.

Saat menara rampung, biasanya akhir Mei, pria dewasa dan anak-anak akan melompat, terjun bebas dari menara dengan tanaman rambat melilit pergelangan kaki mirip tali pengaman dalam bungee jumping.

Soal persamaan Nanggol dan bungee jumping, ternyata Vanuatu sempat menuntut royalti dari penyedia petualangan modern karena dianggap telah mencuri tradisi mereka.

4. Paling sedikit dikunjungi dan paling bahagia

Transportasi yang sulit dan mahal membuat Vanuatu negara yang paling sedikit dikunjungi warga dunia. Hanya  95.000 orang saja yang berkunjung ke sini tiap tahunnya.

Bisa jadi karena dari Inggris saja misalnya perlu 33 jam dengan biaya £1.647 atau Rp 33 juta untuk mencapainya. Meski demikian Happy Planet Index sempat menempati posisi keempat negara paling bahagia di dunia.

Baca Juga: Pesona 11 Jenis Tanaman Hias Philodendron, Tak Kalah dengan Aglaonema

5. No smoking country

Negara kepulauan Vanuatu ternyata satu dari 10 negara paling bebas tembakau di dunia. Demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa tahun lalu.

Tak itu saja, pihak berwenang di negara Pasifik Selatan itu pun bertekad melarang makanan Barat yang diimpor sebagai upaya menangkal potensi masalah kesehatan.

Provinsi Torba dengan populasi di bawah 10.000 jiwa dan mayoritas petani juga berniat menerbitkan undang-undang yang melarang semua makanan asing  dengan target menjadi wilayah yang sepenuhnya organik.***(Mia Fahrani/Galamedianews)

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler