Seorang Gadis Tewas Tertimpa Tubuh Remaja 17 Tahun yang Bunuh Diri Lompat dari Lantai 10

26 Oktober 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi melompat dari gedung.* //ANTARA

RINGTIMES BANYUWANGI - Remaja laki-laki berusia 17 tahun nekat bunuh diri lompat dari lantai 10 di tengah keramaian di gedung pusat perbelanjaan di Osaka, Jepang, pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-rakyat.com dari Japan Today, aksi bunuh diri remaja 17 tahun tersebut menimpa seorang gadis yang sedang berjalan di bawah.

Diketahui setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, gadis berusia 19 tahun itu kemudian meninggal pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Menurut keterangan yang diberikan pihak polisi, insiden itu terjadi sekitar pukul 6 sore waktu setempat.

Remaja laki-laki yang nekat melakukan aksi bunuh diri itu sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi meninggal 40 menit kemudian.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Nahas, Tertimpa Tubuh Bocah Pria 17 Tahun yang Lompat Bunuh Diri dari Lantai 10, Seorang Gadis Tewas

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Sementara gadis yang ditimpa juga dibawa ke rumah sakit mengalami luka serius hingga meninggal dunia keesokan harinya.

Pihak berwenang mengatakan akses ke atap lantai 10 tidak tersedia untuk umum. Namun, ada lift untuk staf yang diyakini digunakan oleh remaja itu untuk naik ke lantai 10.

Saat remaja itu membuka pintu ke area atap, alarm berbunyi, tetapi saat penjaga keamanan tiba, dia langsung melompat.

Jepang diketahui menjadi salah satu negara dengan tingkat kasus bunuh diri terbanyak di dunia.

Diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya, kasus bunuh diri warga Jepang di bulan September 2020 tercatat sebanyak 1.805 orang. Angka ini meningkat 143 atau 8,6 persen di bulan yang sama pada 2019 lalu.

Baca Juga: Wapada Gejala Diabetes pada Pria, Salah Satunya Perubahan Warna Kulit di Tengkuk Leher

Sementara pada Agustus 2020, ada 1.849 orang Jepang bunuh diri. Angka ini 15,3 persen lebih banyak pada waktu yang sama di tahun 2019 lalu.

Kasus bunuh diri di Negeri Sakura kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor seperti kehilangan pekerjaan, jam kerja yang berkurang, perubahan gaya hidup, tekanan uang, dan menjaga jarak dari orang yang dicintai akan membuat banyak orang mengalami tingkat depresi dan kecemasan yang tinggi.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler