Lawan Virus Corona Baru: Inggris Setujui 100 Juta Dosis Vaksin Oxford, Luncur 4 Januari 2021

- 30 Desember 2020, 18:30 WIB
Untuk Melawan virus Corona Baru, Inggris telah menyetujui 100 Juta dosis Vaksin Oxford yang akan segera diluncurkan pada 4 Januari 2021 mendatang.:*
Untuk Melawan virus Corona Baru, Inggris telah menyetujui 100 Juta dosis Vaksin Oxford yang akan segera diluncurkan pada 4 Januari 2021 mendatang.:* /Pixabay/geralt/22438/

RINGTIMES BANYUWANGI – Sebagai upaya perlawanan dan menangani kasus virus Corona Baru di Inggris, hari ini vaksin virus Corona yang telah dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca disetujui di Inggris, pada Rabu, 30 Desember 2020.

Vaksin tersebut telah disetujui oleh Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris atau (MHRA).

Mengingat tingginya kasus, pemerintah akan segera menyiapkan vaksin tersebut  yang akan segera diluncuran secara massal di seluruh negeri. 

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Ringtimesbanyuwangi.com melansir dari laman express.co.uk pada 30 Desember 2020, jenis vaksin ini lebih murah daripada obat Pfizer, dan Inggris telah memiliki pesanan awal hingga 100 juta dosis vaksin Corona. 

Vaksin tersebut akan mulai diluncurkan pada 4 Januari 2020 sebagai dorongan penting bagi Boris Johnson karena jenis virus Corona Baru menyebar dengan cepat ke seluruh negeri. 

Dalam data yang dirilis awal bulan Desember ini, jenis vaksin itu ditemukan 90 persen efektif bila diterapkan dengan setengah dosis dan kemudian suntikan penuh pada fase vaksinasi kedua. 

Seperti banyak obat dalam portofolio vaksin Inggris, ini akan membutuhkan dua suntikan dengan beberapa waktu di antaranya. 

Baca Juga: Daftar Minuman Tinggi Gula yang Memperburuk Diabetes, Segera Hindari

Seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial mengatakan, bahwa Pemerintah Inggris hari ini telah menerima rekomendasi dari Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) untuk mengesahkan vaksin Covid-19 Universitas Oxford AstraZeneca untuk digunakan secara massal.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah