Media Asing Soroti Raffi Ahmad Sebagai Prioritas Penerima  Vaksin Gelombang I

- 14 Januari 2021, 21:55 WIB
Raffi Ahmad saat disuntik vaksin Sinovac di Istana Presiden, 13 Januari 2021.*
Raffi Ahmad saat disuntik vaksin Sinovac di Istana Presiden, 13 Januari 2021.* /Sekretariat Presiden/

RINGTIMES BANYUWANGI – Media asing menyoroti program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan kasus Covid-19 yang lebih mendahulukan influencer seperti Raffi Ahmad dibandingkan lansia pada Kamis, 14 Januari 2021.

Raffi Ahmad merupakan influencer  sekaligus artis papan atas tanah air yang menjadi salah satu orang berpengaruh di Indonesia yang mendapatkan suntikasin vaksin Covid-19 di gelombang pertama bersama Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Baca Juga: Sherina Munaf Sayangkan Tindakan Raffi Ahmad Hadiri Pesta Usai Divaksin Covid-19

Presiden Jokowi dan Raffi Ahmad mendapatkan vaksinasi di gelombang pertama pada Rabu, 13 Januari 2021 di Istana Presiden yang juga dilakukan pada beberapa tokoh penting di Indonesia.

Sebagai sosok yang cukup berpengaruh dengan 50 juta lebih pengikut di Instagram, Raffi Ahmad diputuskan menjadi salah satu orang pertama yang mendapatkan vaksin Covid-19 dalam antrean dosis vaksin terbatas.

Seperti yang diketahui, vaksin Covid-19 telah menjadi tantangan di seluruh dunia, dengan banyak negara memprioritaskan tenaga medis yang rentan dan lansia, namun di Indonesia memilih influencer yang lebih dulu untuk divaksinasi.

Sebelumnya, bagian tertinggi dari Menteri Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa keputusan untuk memasukkan influencer bersama hampir 1,5 juta petugas kesehatan dalam putaran pertama suntikan adalah strategi komunikasi pemerintah yang disengaja.

Media asing menyoroti vaksinasi di Indonesia yang memprioritaskan influencer sebagai penerima vaksin gelombang I dibandingkan lansia.*
Media asing menyoroti vaksinasi di Indonesia yang memprioritaskan influencer sebagai penerima vaksin gelombang I dibandingkan lansia.*

Media asing juga menyoroti tingginya kasus kematian akibat Covid-19 namun lebih memprioritaskn influencer dibandingkan lansia yang lebih mudah terjangkit virus mematikan tersebut.

Mereka menyebut, “meskipun Indonesia menghadapi wabah virus korona paling parah di Asia Tenggara dengan lebih dari 869.000 kasus dan 25.000 kematian ada keraguan tentang keamanan dan kemanjuran vaksin apa pun, dan di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, apakah itu halal, atau diizinkan di bawah Islam.”

Orang Indonesia termasuk di antara pengguna platform media sosial global teratas seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Seperti yang diketahui bahwa banyaknya golongan masyarakat yang tidak mau menerima vaksin Covid-19 terkait dengan efek samping, bahaya, ujia keamanan, dan kehalalannya.

Media asing dari Amerika tersebut juga menyebutkan, “sebuah jajak pendapat bulan lalu menunjukkan hanya 37 persen orang Indonesia yang bersedia divaksinasi sementara 40  persen akan mempertimbangkannya, dan 17 persen menolak untuk divaksin.”

Bukan tanpa alasan, pemerintah lebih memprioritaskan sebagai golongan pertama untuk mendapatkan vaksin Covid-19 merupakan upaya yang tepat agar masyarakat percaya terhadap keamanan serta efek samping dan juga kehalanannya mengingat Indonesia adalah salah satu Negara dengan umat muslim tertinggi di dunia.

Beberapa dokter meragukan penggunaan awal vaksin CoronaVac perusahaan China Sinovac Biotech di Indonesia dengan penelitian dari Brasil, Indonesia, dan Turki menunjukkan kemanjuran berkisar antara 50-91 persen.***

Baca Juga: Artis Kondang Raffi Ahmad, BCL hingga Najwa Shihab Siap Terima Vaksin Covid-19 Gelombang I

Baca Juga: Siwon Super Junior Sebut Raffi Ahmad Teman, Buat Namanya Sempat Trending di Twitter

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah