Nigeria Peringatkan Adanya Peredaran Vaksin Covid-19 Palsu

- 17 Januari 2021, 08:45 WIB
Nigeria Peringatkan Adanya Peredaran Vaksin Covid-19 Palsu
Nigeria Peringatkan Adanya Peredaran Vaksin Covid-19 Palsu /Pixabay. / @WiR_pixs.

RINGTIMES BANYUWANGI – Pihak berwenang Nigeria telah peringatkan adanya peredaran vaksin Covid-19 palsu.

Otoritas Nigeria baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka berharap untuk memvaksinasi setidaknya 40% populasi pada tahun 2021.

Namun, Direktur Jenderal Badan Nasional Pengendalian Obat dan Administrasi Makanan (NAFDAC) Nigeria Mojisola Adeyeye, mengatakan bahwa ada laporan tentag vaksin palsu di Negeria.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tembus 2 Juta Orang di Seluruh Dunia

Akan hal ini NAFDAC meminta masyarakat untuk berhati-hati. Tidak ada vaksin Covid-19 yang disetujui oleh NAFDAC.

Menurut pernyataan NAFDAC, vaksin palsu dapat meyebabkan penyakit mirip Covid-19 atau sejenis penyakit serius lainnya yang dapat membunuh alias mematikan.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Ajazeera.com, Sabtu, 16 Januari 2021, vaksin yang diantisipasi Nigeria menambah 100.000 ribu dosis yang diharapakan dari vaksin Pfizer-BioNTech, meskipun tidak ditentukan jenis jab mana yang akan digunakan untuk 10 juta dosis.

Selain itu, juga tidak ada kejelasan apakah batch tersebut akan dibiayai oleh Uni Afrika atau sebagai bagian dari COVAX, yang menghubungkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan mitra swasta untuk bekerja bagi pengadaan yang dikumpulkan dan didistribusikan secara adil.

Baca Juga: Obat Alami untuk Membersihkan Ginjal dari Racun, Cukup Minum Wedang Sereh

Meski Nigeria telah mengumumkan bahwa mereka berharap untuk memvaksinasi 40% populasi pada tahun 2021, namun tantangan untuk mengangkut dan menyimpan vaksin bagi jutaan orang sangatlah besar.

Terlebih lagi, rumah sakit di Nigeria kurang memadai.

Pada April tahun lalu, tes Covid-19 di pasar gelap Negeria telah menjamur karena warganya yang enggan menjalani karantina wajib.

Menjadi negara terpadat di Afrika, denga sekitar 200 juta orang, Nigeria telah resmi melaporkan sekitar 104 ribu kasus Covid-19 dengan 1.382 kematian.

Tetapi, angka-angka tersebut diyakini kurang dari jumlah sebenarnya karena jumlah tes yang rendah.

Baca Juga: Kominfo Sediakan Akses Pendaftaran Chatbot Whatsapp untuk Vaksin Covid-19

Baca Juga: Bercak Putih di Lidah Diidentifikasi Sebagai Gejala Baru Covid-19, Begini Menurut Ahli

Sejak akhir November, kasus meningkat tajam, terutama di ibu kota ekonomi Lgos, dengan penduduk sekitar 20 juta orang. Angka kematian pun juga meningkat.

Jenis varian virus corona telah ditemukan dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut makalah penelitian yang dilihat leh kantor berta The Associated Press, jenis tersebut telah ditemukan dalam dua sampel pasien yang dikumpulkan pada 3 Agustus dan 9 Oktober di negara bagian Osun Nigeria.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x