Media Arab Soroti Kehabisan Makanan di Sulbar Pasca Gempa, Minta Pertolongan Stok

- 22 Januari 2021, 19:00 WIB
Sulbar kembali di guncang gempa, namun menut BMKG tidak berpotensi tsunami
Sulbar kembali di guncang gempa, namun menut BMKG tidak berpotensi tsunami /BNPB

RINGTIMES BANYUWANGI – Peristiwa Gempa yang terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi sorotan bagi warga dunia termasuk media asing. Gempa bermagnitudo 6,2 itu membuat sejumlah media mengungkap kejadian hingga proses evakuasi dan kondisi pengungsi sebagaimana yang dilakukan media Arab.

Media Arab menyoroti Sulawesi Barat yang kian kehabisa persediaan makanan terutama perlengkapan bayi yang sangat dibutuhkan.

Seperti diketahui, gempa yang menguncang Majene hingga Mamuju di Sulawesi Barat tersebut membuat informasi mengenai persediaan makanan terutama bagi anak dan bayi menjadi perhatian berbagai media asing seperti media Arab.

Baca Juga: Media Arab Soroti Pengungsi Kelaparan Gempa Mamuju, Persediaan Makin Habis

Gempa yang terjadi di kedua wilayah di Sulawesi Barat itu membuat belasan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan ditemukan beberapa korban yang meninggal karena tertimpa reruntuhan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan setidaknya ada sekitar 15 ribu warga yang kehilangan tempat tinggal akibat kejadian gempa yang meluluh lantahkan rumah warga.

Kondisi pengungsi di Sulawesi Barat pun kian menjadi perhatian mengingat gempa terjadi ditengah kondisi pandemi yang membuat banyak warga kesulitan. Sejumlah warga mulai tinggal ke tempat pengungsian mengingat tempat tinggal yang mereka diami rubuh akibat gempa.

Baca Juga: Media Amerika Ungkap Nelayan Indonesia Khawatir Pesawat Sering Jatuh, Sebut Kita Bisa Mati

Dijelaskan juga jika banyak rumah sakit yang rata dengan tanah, sehingga menjadi kondisi yang menyulitkan pasien sakit ditengah gempa dan sbaran Covid-19.

Mengenai kondisi pengungsi, salah satu media asing yang merupakan media Arab mengungkap Sulbar mulai kehabisan persediaan makanan dan kelengkapan yang membuat warga semakin kesusahaan dalam bertahan hidup.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Al Jazeera pada 22 Januari 2021, dikatakan jika warga mulai kehabisan makanan, selimut, serta obat mengingat gempa meluluhlantahkan rumah dan segala persediaan mereka.

Salah satu warga Mamuju, Abdul Wahab mengatakan jika kebutuhan yang sangat penting saat ini adalah kebutuhan untuk bayi dan anak.

Baca Juga: Media Inggris Soroti Gempa Majene, Penanganan Rumit Terkendala Virus Covid-19

“Kami harap pemerintah segera mengirimkan bantan berupa makanan, obat, dan susu yang penting bagi anak,” kata Abdul Wahab yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Al Jazeera 22 Januari 2021.

Abdul juga mengatakan jika ia bersama anak dan istri mengungsi untuk mengantisipasi jikalau gempa susulan terjadi dan mengakibatkan hal semakin buruk.

“Lebih baik berlindung daripada sesuatu yang buruk terjadi nanti,” kata Abdul.

Pemerintah setempat juga mulai mengantisipasi kejadian gempa bersamaan dengan sebaran kasus Covid-19 yang bukan tak mungkin akan terjadi dan memperburuk kondisi kesehatan warga Sulawesi Barat.

Baca Juga: Media Arab Ungkap Indonesia Suka Beli Pesawat Bekas, Tragedi SJ 182 Jadi Sorotan Dunia

Sebagai informasi, gempa bermagnitudo 6,2 itu bertitik 36 km dari selatan Mamuju dengan kedalaman sekitar 18 km.

Hingga saat ini, bantuan terus berikan pemerintah kepada warga Sulawesi Barat dan juga berpusat di Mamuju dan Majene.***

Editor: Indah Permata Hati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah