RINGTIMES BANYUWANGI – Daftar beberapa negara berikut dinyatakan tidak aman untuk dikunjungi usai para ilmuwan memaparkan hasil risetnya yang telah dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
Akhirnya para ilmuwan menyatakan jika ada beberapa negara yang menurut mereka menjadi sangat berbahaya di masa pandemi.
Bahkan hal ini bisa berlangsung hingga masa pandemi berakhir karena masih bisa menjadi media untuk penularan virus kembali. Ada beberapa faktor yang sebelumnya dipertimbangkan oleh para ilmuwan sebelum memaparkan hasil temua ini.
Baca Juga: Melalui ShopeePay Mantul Sale, ShopeePay Ajak Masyarakat Jadi Smart Spender di 2021
Baca Juga: 3 Negara Ini Memiliki Jumlah Penduduk yang Semakin Berkurang, Jepang Salah Satunya
Faktor-faktor yang digunakan oleh para ilmuwan untuk menyatakan jika beberapa negara berikut benar-benar tidak aman untuk dikunjungi saat pandemi atau bahkan usai masa pandemi.
Factor yang menjadi pertimbangan mereka diantaranya: tingkat vaksinasi, kasus positif Covid-19, rawat inap, jumlah kematian, dan tingkat penularan.
Berikut adalah 10 negara yang dinyatakan tidak aman oleh para ilmuwan untuk dikunjungi saat pandemi atau pun setelah masa pandemi karena masih rentan yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Eatthis.com pada 24 Januari 2021.
Baca Juga: 6 Takhayul Tentang Kucing di Berbagai Negara, Ada yang Menganggap Sebagai Penyihir
1. Arizona
Arizon menjadi negara yang menduduki peringkat pertama dengan status paling berbahaya karena tingginya kasus Covid-19 bahkan lebih tinggi dari wilayah AS.
Satu dari enam penduduk di wilayah Negara Arizona dinayatakan positif kasus Covid-19. Hal ini diakibatkan oleh kondisi iklim, di mana jumlah kasus semakin membengkak ketika memasuki musim dingin.
Setidaknya, 100.000 orang yang terjangkit kasus positif Covid-19 menjadi 300.000 kasus ketika memasuki musim dingin.
Baca Juga: 5 Negara Terpanas di Bumi, Salah Satunya Amerika Serikat
2. Alabama
Negara ini tengah mendapati lonjakan kasus Covid-19 yang semakin membludak dan jumlah rawat inap yang terus meningkat.
Negara bagian Alabama melaporkan jika jumlah kasus Covid-19 telah mencapai rekor baru.
3. Mississippi
Negara bagian ini menyatakan jika mereka membutuhkan setidaknya sembilan bulan untuk memvaksinasi warga Mississippi.
Saat ini, pihak terkait negara bagian tersebut manyatakan jika mereka telah memenuhi syarat untuk menerima suntikan COVID-19, dengan mayoritas menerima dosis mereka di klinik drive-thru Departemen Kesehatan Negara Bagian Mississippi.
Baca Juga: Percaya Diri, India Berencana Siapkan 20 Juta Vaksin untuk Negara Tetangga
4. Nevada
Tingginya kasus lonjakan Covid-19 di Nevada membuat negara ini berada di puncak kematian setelah Kepala Ahli Biostatistik Kyra Mogran menyatakan kepada satuan tugas Covid-19 usai perayaan tahun baru.
5. Carolina Selatan
Tingginya kasus kematian di negara Carolina Selatan membuat tingkat kasus Covid-19 di negara tersebut menjadi semakin tragis.
Data dari Departemen Negara tersebut menunjukkan bahwa negara tersebut telah berhasil memecahkan rekor baru.
6. Georgia
Departemen Kesehatan Masyarakat Georgia melaporkan 11.511 kematian yang dikonfirmasi. Tingginya kasus kematian ini semakin meningkat setelah masa perayaan tahun baru.
Baca Juga: China Janjikan Vaksin Covid-19 dan Kerja Sama dengan Beberapa Negara, Termasuk Indonesia
7. California
California merupakan salah satu sorotan di seluruh dunia karena tingkat keparahan wabah Covdi-19.
Sama dengan negara-negara bagian lain, California mengalami peningkatkan kasus Covid-19 setelah perayaan natal dan tahun baru.
8. Pennsylvania
Negara ini merupakan salah satu negara yang menjadi tidak aman untuk dikunjungi karena tingginya kasus Covid-19.
Bahkan negara tersebut mengalami kebingungan dan frustasi karena tidak adanya vaksin di negara tersebut.
9. Arkansas
Negara ini melaporkan bahwa di bulan ini mereka mendapatkan rekor terbaru karena tingginya kasus Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala apapun.
Baca Juga: Usai China, Kini Vietnam Penjarakan Wartawan Setelah Kritik Negara
10. Kansas
Negara ini menjadi salah satu negara yang paling berbahaya karena kasus Covid-19. Bahkan petugas kesehatan setempat pun tak mau memberikan suntikan vaksin karena tingginya kasus kematian akibat Covid-19.***