PBB Menyerukan Penyelidikan Militer Bangladesh atas Pembelian Peralatan Mata-mata dari Israel

- 8 Februari 2021, 09:15 WIB
Dewan Keamanan PBB temukan persatuan langka dalam mengkritik kudeta di Myanmar.
Dewan Keamanan PBB temukan persatuan langka dalam mengkritik kudeta di Myanmar. /Pixabay/995645/

Bangladesh adalah kontributor keseluruhan terbesar dari personel berseragam untuk misi Penjaga Perdamaian PBB, dengan lebih dari 6.800 saat ini dikerahkan dalam operasi penjaga perdamaian di seluruh dunia.

Peralatan mata-mata ini disebut penangkap identitas pelanggan seluler internasional atau penangkap IMSI.

Baca Juga: 5 Orang Tewas dan Puluhan Luka-Luka Saat Bom Menghantam Afrin di Suriah Utara

Ini adalah peralatan yang mengemulasi menara seluler untuk mengelabui perangkat seluler agar menyediakan lokasi dan data yang kemudian ditangkap oleh perangkat.

Tentara Bangladesh mengatakan bahwa peralatan itu dibuat di Hongaria dan bukan Israel, yang tidak diakui oleh negara mayoritas Muslim itu.

Al Jazeera memperoleh kontrak pembelian, yang dengan sengaja menyembunyikan fakta bahwa pabrikannya, PicSix, adalah perusahaan Israel.

Baca Juga: 8 Kecelakaan Tragis Pesawat Di Indonesia, Salah Satunya Memakan 222 Korban Jiwa

PicSix didirikan oleh mantan agen intelijen Israel dan mengirim dua ahli ke Hongaria untuk melatih petugas dari Direktorat Jenderal Pasukan Intelijen (DGFI), dinas intelijen militer Bangladesh, tentang cara mengoperasikan peralatan tersebut.

Kontrak tersebut, tertanggal Juni 2018, ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Pembelian Pertahanan, badan yang ditugasi membeli pasokan militer Bangladesh.

Al Jazeera memperoleh rekaman rahasia dari seorang perantara, James Moloney, yang mengakui bahwa penangkap IMSI adalah buatan Israel.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah