Sebelum pandemi, sekitar 700.000 orang Bangladesh biasa melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pekerjaan setiap tahun.
Sedangkan Arab Saudi menjadi tujuan utama meskipun memiliki salah satu biaya perekrutan tertinggi untuk pencari kerja migran dari negara Asia Selatan.
Aktivis hak buruh mengatakan biaya yang sering dibayarkan melalui jaringan perantara tidak resmi, membuka pintu untuk eksploitasi dan perdagangan.***