RINGTIMES – China negara awal virus corona pertama kali dtemukan sehingga membuat negara tirai bambu tersebut sempat menduduki posisi pertama kasus terbanyak di seluruh dunia.
Pada Rabu 1 April 2020 Otoritas kesehatan China mulai melaporkan beberapa kasus infeksi virus corona tanpa gejala sebagai bagian dari upaya untuk menghilangkan kekhawatiran publik bahwa orang-orang dapat menyebarkan virus itu tanpa mengetahui mereka telah terinfeksi.
Kendati demikian, China berhasil mengendalikan wabah COVID-19 dan mengurangi pembatasan perjalanan di tempat-tempat yang paling parah terdampak virus corona baru.
Baca Juga: Pemerintah: Tagihan Listrik 450 Va Gratis, Untuk 900 Va Bayar Separuh
Namun, ada kekhawatiran bahwa mengakhiri masa karantina akan membuat ribuan orang yang sebenarnya terinfeksi kembali melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengetahui mereka membawa virus, karena mereka tidak memiliki gejala terjangkit COVID-19 dan karenanya belum diuji.
Hingga kini, jumlah kasus COVID-19 tanpa gejala diketahui dan masih tidak terdata secara resmu.
Namun, surat kabar South China Morning Post, mengutip dokumen resmi yang tidak dipublikasikan, baru-baru ini menyebutkan bahwa ada lebih dari 40.000 kasus COVID-19 tanpa gejala di China.
Baca Juga: Karena COVID-19 Jadwal Tokyo 2020 Mundur, Indonesia Pegang Komitmen Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
Dalam upaya untuk meredakan ketakutan publik tentang kasus COVID-19 tersembunyi, pemerintah China pekan ini telah memerintahkan otoritas kesehatan untuk mengalihkan perhatian mereka untuk menemukan kasus infeksi corona tanpa gejala dan merilis data tentang itu.