Bantuan Tak Kunjung Datang, Perempuan Asal Thailand ini Putus Asa

- 29 April 2020, 13:49 WIB
/

"Upaya bunuh diri publik mencerminkan keputusasaan absolut dari satu orang biasa yang mencoba mengirim pesan bahwa pemerintah tidak melindungi rakyat kecil," katanya.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa kemarin bahwa ia sangat menyadari perjuangan yang dihadapi warga, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Akhirnya, 3 Pelaku Penolakan Jenazah Perawat Corona Segera Disidang

"Kami melindungi seluruh warga dari semua sektor, baik petani, pekerja lepas, pekerja formal atau informal," ujarnya.

Kelompok-kelompok bisnis memperkirakan bahwa 10 juta orang, atau 26 persen dari tenaga kerja negara itu, akan kehilangan pekerjaan jika wabah itu berlangsung beberapa bulan, terutama karena pembatasan pada sejumlah sektor, termasuk ritel dan konstruksi.

Menurut Kementerian Keuangan Uttama Savayana, secara keseluruhan, 24 juta orang mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan dan hingga pekan ini, 7,5 juta telah menerima pembayaran pertama dari tiga bulanan 5.000 baht atau setara Rp. 2.390.000.

Baca Juga: Membludak!, Sebanyak inikah Warga Jakarta Barat yang Positif Corona

“Sebanyak 16 juta pendaftar dinilai memenuhi kriteria, tetapi hanya 10,6 juta dari mereka yang telah disetujui, sisanya masih dievaluasi,” tuturnya.

Pemerintah pada Selasa menambah jumlah maksimum pekerja yang dapat memperoleh bantuan hingga 16 juta dari 14 juta dan juga menjanjikan bantuan untuk 10 juta petani secara terpisah.

Thailand telah menjanjikan langkah-langkah senilai setidaknya 2,4 triliun baht atau 74,05 miliar dolar, yang setara dengan lebih dari 14 persen dari PDB negara itu, untuk membantu individu dan bisnis yang terkena dampak pandemi.

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah