Petugas medis mencoba mengatur pernapasan Kelly dan memberinya oksigen sebelum memindahkannya ke unit ketergantungan tinggi A&E untuk pemantauan jantung dan kemudian ke bangsal.
Baca Juga: Wajib Kamu Ketahui, Inilah Beberapa Keutamaan Salat Tarawih
"Kondisi saya baru saja mulai memburuk sepanjang malam terasa sangat mengerikan. Saya kehilangan semua selera dan nafsu makan, terasa sangat kering karena oksigen yang saya hirup dan saya tidak tahu apakah saya bisa bergerak," tulis Kelly.
"Saya tidak bisa bicara dalam lebih dari satu kata jawaban. Saya akhirnya tertidur tetapi tidak lama, saya meneteskan keringat dan terbangun dengan rasa panik, benar-benar panik," tambahnya.
Lebih lanjut, Kelly memutuskan untuk turun dari tempat tidurnya namun ia tidak dapat berdiri dan terjatuh lemah.
Baca Juga: Dapat Menggalang Dana?, Inidia Fitur Baru Instagram yang Menarik
Kelly diselamatkan oleh seorang pasien muda yang melihatnya dan memanggil perawat.
"Butuh waktu lama bagiku untuk sadar kembali," ujar Kelly.
Pada Selasa, 21 April 2020 lalu Kelly diberikan hasil dari CT scan miliknya sebelum konsultasi, perawat intensif bertanya padanya apakah bersedia untuk mengambil bagian dari uji klinis untuk obat-obatan yang mungkin dapat membantunya memerangi COVID-19
"Kemudian pada malam itu saya terlihat oleh tim medis yang cukup khawatir dengan keadaan saya dan ingin menempatkan saya pada mesin CPAP untuk membantu saya bernapas dan mereka ingin melakukannya saat itu juga," katanya.
Baca Juga: Warga Dihebohkan Video Aksi Pembegalan di Tegalsari Banyuwangi