Ulama Terkenal Pakistan: COVID-19 Disebabkan Ketidaksopanan Perempuan

- 1 Mei 2020, 16:15 WIB
/

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Ungkapan cukup kontroversial diucapkan oleh seorang ulama terkenal asal Pakistan membuatnya mendapat cemoohan dari masyarakat luas.

 

Ulama dari Pakistan tersebut mengatakan bahwa pandemi covid-19 sebagian disebabkan oleh kesalahan atau ketidaksopanan perempuan.

 

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs The Print, Jumat, 1 Mei 2020, seorang ulama bernama Maulana Tariq Jameel muncul dalam sebuah telewicara bersama Perdana Menteri Imran Khan pekan lalu.

Baca Juga: Seorang Pasien COVID-19 Akhirnya Tewas Akibat Salah Setting Ventilator

Pada saat itu Jameel menjelaskan beberapa tanda-tanda berdasarkan agama Islam dan mengatakan bahwa umat manusia telah dihukum di masa lalu karena melanggar hukum Islam.

"Siapa yang telah menghancurkan kerendahan hati di negara saya? Siapa yang membuat anak-anak perempuan bangsa menari? Siapa yang memendekkan pakaian mereka? Siapa yang harus bertanggungjawab?" kata Jameel dalam acara penggalangan dana bantuan virus covid-19.

 

Komentar Jameel tersebut langsung memicu reaksi dari para aktivis terkemuka dan bahkan seorang menteri pemerintah Pakistan yang juga mengecam ulama itu.

Baca Juga: BACA! Gatal-gatal Hingga Timbul Ruam, 5 Gejala COVID-19 Pada Kulit

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Ulama Terkenal Pakistan Dikecam Karena Sebut Covid-19 Disebabkan Ketidaksopanan Perempuan

Sementara itu, di media sosial, banyak warganet yang mengomentari sindiran bahwa penyebaran covid-19 di Pakistan salah satunya disebabkan dari kegiatan keagamaan yang tetap digelar di tengah pandemi.

 

Jameel diketahui merupakan anggota senior kelompok misionaris Jamaah Tabligh yang disalahkan karena telah menyebabkan potensi penularan pandemi di Pakistan dengan mengadakan pertemuan yang melibatkan 100.000 jamaah pada Maret lalu.

 

Di mana pada saat itu, virus covid-19 telah terdeteksi di Pakistan sehingga muncul dugaan yang mengarah ke ratusan transmisi virus dalam pertemuan besar tersebut.

Baca Juga: Beredar Surat Pembongkaran dan Perobohan Masjid di Tengah COVID-19

Menteri HAM Pakistan, Shireen Mazari mengatakan bahwa tidak masuk akal bagi seseorang untuk mengatakan bahwa pandemi covid-19 adalah akibat wanita yang memakai pakaian pendek.

 

"Ini hanya mencerminkan ketidaktahuan tentang pandemi atau pola pikir misoginis. Sama sekali tidak dapat diterima," tulisnya di Twitter.

Komisi HAM Pakistan juga memperingatkan bahwa pernyataan yang dibuat selama siaran langsung hanya akan menambah kebencian terhadap wanita yang tertanam dalam masyarakat.

Baca Juga: Pesan Singkat yang Berujung PHK Tanpa Pesangon di Hari Buruh

Jameel adalah salah satu pengkhotbah terkemuka Pakistan.

sejumlah khotbahnya disiarkan secara luas di stasiun TV swasta dan milik pemerintah Pakistan selama bulan Ramadhan, sementara saluran YouTubenya telah memiliki 3,5 juta subscriber.

 

Pakistan berada diperingkat 136 terburuk dalam Indeks Ketimpangan Gender Program Pembangunan PBB pada 2018, lebih buruk daripada sebagian besar negara tetangganya di Asia Selatan.

Baca Juga: Terdampak Pandemi COVID-19, Harga Durian Songgon Merosot Sepi Pembeli

Sebagian besar masyarakat Pakistan mensistematiskan penindasan perempuan dalam sejumlah hal, seperti hak untuk memilih siapa yang akan dinikahi, hak reproduksi, dan bahkan hak atas pendidikan.

Menurut perkiraan Honour Based Violence Awareness Network, setidaknya 1.000 perempuan menjadi korban pembunuhan demi kehormatan di Pakistan setiap tahun.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: portaljember.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah