Meskipun begitu, alat tersebut tidak praktis untuk menyaring jumlah orang yang banyak.
Pada dasarnya, pemeriksaan suhu yang dilakukan hanya akan menentukan apakah seseorang terkena demam apa tidak.
Dengan mengisolasi diri dan berkonsultasi dengan dokterlah yang dapat mencegah penularan virus corona.
Baca Juga: Aktivitas Warga Sumut Terganggu Karena Diserang Kumbang Lembing
Bukan dengan pengecekan suhu. Karena pemeriksaan suhu yang menggunakan alat termometer tidak akan menangkap semua demam yang dimiliki oleh COVID-19.
“Mengingat fakta bahwa sejumlah besar orang dengan COVID-19 tidak mengalami demam, teknologi skrining yang tersedia mungkin melewatkan kehadiran satu. Selain itu, sering menggunakan obat penurun demam seperti asetaminofen (misalnya, Tylenol) dan ibuprofen (misalnya, Advil) juga dapat menyamarkan potensi demam terkait COVID," kata Leo.
Oleh karena itu, ia berpesan untuk terus memantau kondisi tubuh secara mandiri. Jika terjadi demam, segerakan periksa diri Anda ke dokter.
Baca Juga: Demi Pembangunan Jembatan Cipatujah, Warga Rela Tinggalkan Rumah
Tak lupa Leo berpesan, batuk, bersin atau sekedar bicara tanpa menggunakan masker akan meningkatkan risiko penularan yang tinggi.(Penulis: Sophia Tri Rahayu)