Kini Arab Saudi Kembali Membuka Masjid dengan Aturan Ketat

- 1 Juni 2020, 11:50 WIB
SEJUMLAH umat Islam menunaikan shalat berjamaah dengan mempraktikan jaga jarak fiisk di 10 malam terakhir untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar bulan Ramadhan masih di tengah mewabahnya COVID-19 di depan Kabah, Masjidil Haram, Kota Suci Mekah, Arab Saudi, Selasa, 28 Maret 2020.*
SEJUMLAH umat Islam menunaikan shalat berjamaah dengan mempraktikan jaga jarak fiisk di 10 malam terakhir untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar bulan Ramadhan masih di tengah mewabahnya COVID-19 di depan Kabah, Masjidil Haram, Kota Suci Mekah, Arab Saudi, Selasa, 28 Maret 2020.* /SPA via Reuters/

RINGTIMES BANYUWANGI  - Masjid di Arab Saudi kembali dibuka pertama kalinya untuk jamaah, Minggu, setelah lebih dari dua bulan mematuhi aturan pembatasan guna menekan laju penularan COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2).

"Senang rasanya menikmati   kasih sayang  Tuhan dan sekali lagi kami dapat memanggil jamaah beribadah ke masjid daripada di rumah," kata seorang muazin Masjid Al Rajhi, Abdulmajeed Al Mohaisen. Masjid itu merupakan salah satu yang terbesar di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

Jamaah kembali mendatangi masjid untuk shalat subuh dengan mematuhi aturan kesehatan ketat seperti memakai masker, membawa sajadah sendiri, menghindari jabat tangan, dan menjaga jarak setidaknya sampai dua meter dari orang lain.

Baca Juga: Tante Meninggal Akibat Covid-19, Maia Estianty Sindir Halus Warga

Sumber Berjudul: Arab Saudi kembali buka masjid dengan aturan ketat

Orang lanjut usia, anak-anak berusia di bawah 15 tahun, dan mereka dengan penyakit parah tidak diizinkan shalat di masjid.

Jamaah juga diwajibkan berwudu dari rumah.

"Mata saya berkaca-kaca saat kembali menginjakkan kaki di masjid dan saya mendengar azan. Terima kasih Tuhan atas berkah ini, kami dapat kembali beribadah di masjid," kata seorang warga Suriah yang tinggal di Riyadh, Maamoun Bashir.

Baca Juga: Dokter Sebut Virus Corona Melemah dan Tak Lagi Mematikan?Cek Faktanya

Otoritas di Arab Saudi pada awal bulan ini mengatakan aturan pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap sampai berakhir seluruhnya pada 21 Juni. Namun, kebijakan itu tidak berlaku di kota suci Mekkah.

Ibadah haji dan umrah, yang menarik kunjungan jutaan umat Islam dari seluruh dunia, juga masih diberhentikan.

Arab Saudi, negara dengan 30 juta penduduk, mencatat lebih dari 83.000 orang positif tertular COVID-19 dan 480 di antaranya meninggal akibat penyakit itu.

Baca Juga: Inilah Kebenaran Mengenai Foto Longsor Tol Semarang-Solo yang Viral

Korban jiwa akibat COVID-19 di Arab Saudi jadi yang tertinggi apabila dibandingkan dengan negara teluk lainnya.

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x