Akibat COVID-19 Kematian Perawat Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat

- 4 Juni 2020, 12:30 WIB
ILUSTRASI :Perawat medis di Italia Utara mengalami tekanan yang berat di mana kasus di wilayah itu dilaporkan paling parah.*
ILUSTRASI :Perawat medis di Italia Utara mengalami tekanan yang berat di mana kasus di wilayah itu dilaporkan paling parah.* /AFP Photo / Paolo MIRANDA/

RINGTIMES BANYUWANGI- Sekitar 450.000 petugas kesehatan terinfeksi COVID-19 juga lebih dari 600 perawat di seluruh dunia meninggal.

Informasi tersebut berdasarkan data Dewan Perawat Internasional (ICN) pada Rabu 3 Juni 2020.

Jumlah kematian perawat meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sebulan terakhir dari 260 kematian pada 6 Mei, menurut angka-angka yang didasarkan pada data di lebih dari 30 negara.

"Dalam dua bulan terakhir, kami telah melihat jumlah kematian perawat karena virus corona di seluruh dunia meningkat dari 100 menjadi sekarang lebih dari 600 dan kami pikir di seluruh dunia jumlah petugas kesehatan yang dapat terinfeksi virus ini adalah sekitar 450.000," kata Howard Catton, kepala eksekutif ICN yang berbasis di Jenewa, kepada Reuters Television.

Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Angka Pengangguran di Sumedang meningkat

"Ini adalah angka yang terus naik," ujar dia.

Imbas pandemi di kalangan profesional kesehatan belum diketahui pasti, menurut asosiasi yang menuntut perlindungan lebih besar bagi mereka dan pengumpulan data yang andal secara sistematis.

Rata-rata, dari 7 persen semua kasus COVID-19, penyakit paru-paru yang disebabkan oleh virus corona baru, yaitu di antara petugas kesehatan.

Baca Juga: Omzet Jutaan, Produsen di Madiun Produksi Sendiri Face Shield

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyak.com dengan judul Tangkap Peluang Produksi Face Shield, Produsen di Madiun Kini Hasilkan Belasan Juta

Ini berarti bahwa perawat dan staf kesehatan lain memiliki risiko pribadi yang besar dan begitu juga pasien yang mereka rawat.

Dari 6 juta kasus yang dilaporkan, sekitar 450.000 infeksi di antara petugas kesehatan.

Tingkat infeksi antara petugas layanan kesehatan sangat bervariasi antarnegara, dengan kurang dari 1 persen di Singapura dan lebih dari 30 persen di Irlandia.

Baca Juga: Penghormatan Terakhir, Pemakaman Anak Racing Digeber Dua Motor Balap

Sedangkan di Spanyol dan Jerman telah mencatat jumlah kematian yang rendah di antara petugas kesehatan meskipun terjadi wabah besar.

"Mengapa tingkat kematian di kalangan perawat tampak lebih tinggi di beberapa negara Amerika Latin?" tanya ICN, merujuk pada wilayah yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah muncul sebagai pusat baru pandemi.

"Mengapa beberapa negara melaporkan kematian yang tidak proporsional di antara petugas kesehatan kulit hitam, Asia, dan minoritas (petugas layanan kesehatan)? Ini adalah masalah yang diangkat langsung oleh Asosiasi Perawat Filipina ke ICN, mengenai petugas kesehatan Filipina di Inggris," kata ICN.(Tim PRMN 01)

Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Angka Pengangguran di Sumedang Meningkat

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x