Dia juga mengungkapkan bahwa mereka telah menangani masalah tersebut dengan membicarakannya pada petugas terkait namun tidak mendapatkan tanggapan.
Beberapa pekerja migran bahkan menuntut agar mereka diizinkan untuk pulang karena masa karantina telah berakhir.
Baca Juga: Di Tengah PSBB ,20 Petak Rumah Semi Permanen di Jakarta Terbakar
Namun, para pejabat berwenang melarang dengan alasan menunggu hasil test keluar.
Pada Rabu, 3 Juni 2020 malam, pria berusia 47 tahun, yang menginap di pusat karantina bersama dengan istrinya, meminta pejabat berwenang mengizinkannya untuk pulang ke kota asalnya, karena hasil tes menunjukan negatif virus corona.
Selain itu, ia dan istrinya juga telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari, namun petugas menolak permintaan tersebut sehingga memicu pertengkaran.
Baca Juga: Ancaman Odion Ighalo Pergi dari Lapangan Jika Diperlakukan Rasis
Pada Kamis, 4 Juni 2020 dini hari, pria berusia 47 tahun itu nekat gantung diri di kamarnya dengan menggunakan kain.
Namun, beruntung nyawanya diselamatkan oleh para pekerja migran lainnya dan kemudian dia dibawa ke rumah sakit.
"Kami takut dan tidak bisa tidur, jadi kami duduk berkelompok di malam hari dan berbicara. Tidak ada pejabat atau staf yang bermalam di sini untuk merawat kami," katanya.