Viral, Aksi Demonstrasi Berkepanjangan di AS Membuka Mata Dunia

- 8 Juni 2020, 08:55 WIB
AKSI demonstrasi black lives matter di Amerika Serikat.*
AKSI demonstrasi black lives matter di Amerika Serikat.* /Deutsche Welle/

Ulama Said Aqil Siroj mengatakan, demokrasi Amerika tengah sekarat karena menghasilkan pemimpin konservatif yang menyeret demokrasi ke titik anti-klimaks dengan retorika-retorika politik liberal yang selama ini dimusuhi.

"Perubahan haluan yang drastis dari presiden yang diusung Partai Demokrat (Obama) ke presiden yang diusung Partai Republik (Trump) menunjukkan fondasi demokrasi Amerika tidak sekokoh seperti yang didengung-dengungkan," ujar Said Aqil Siroj.

Baca Juga: Jadi Langganan Jenderal TNI AU, Warung Mbak Siti Bertahan 30 Tahun

Diskriminasi rasial dan kesenjangan ekonomi telah menjadi cacat bawaan seperti telah disinggung oleh Gunnar Myrdal sejak tahun 1944 dalam bukunya An American Dilemma.

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika ke-45 telah menguak boroknya demokrasi Amerika yang selama ini tampil bak 'polisi' demokrasi dunia.
Kampanye 'hitam' Trump di musim kampanye Pilpres AS yang rasis, menunjukkan sentimen negatif terhadap imigran kulit warna dan kaum Muslim, telah menjadi bom waktu yang meledak dalam kerusuhan rasial sekarang.

"Demokrasi Amerika akan terus dihantui oleh pertarungan abadi antara ide persamaan hak dan prasangka rasial. Keyakinan Myrdal bahwa pada akhirnya demokrasi akan menang atas rasisme tidak terbukti sampai sekarang. Diskriminasi atas warga Afrika-Amerika telah memicu kerusuhan rasial yang terus berulang hingga 11 kali dalam setengah abad sejak 1965," ujarnya.(Penulis: Sophia Tri Rahayu) 

Baca Juga: BREAKING NEWS, Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Positif Covid-19 Saat Kunker

 

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Tasikmalayakab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah