Viral, Aksi Demonstrasi Berkepanjangan di AS Membuka Mata Dunia

- 8 Juni 2020, 08:55 WIB
AKSI demonstrasi black lives matter di Amerika Serikat.*
AKSI demonstrasi black lives matter di Amerika Serikat.* /Deutsche Welle/


RINGTIMES BANYUWANGI - Kini aksi demonstrasi yang berkepanjangan di Amerika Serikat (AS) membuka mata dunia bahwa tidak ada satupun negara di dunia yang memiliki sistem demokrasi yang sempurna.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah kepada Antara di Bekasi, Minggu, saat menanggapi aksi demonstrasi anti rasisme di Amerika Serikat.

Kematian warga Afrika-Amerika George Floyd menyulut aksi protes anti rasisme yang berujung kericuhan tak hanya di beberapa negara bagian di Amerika Serikat.

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Aksi Demonstrasi di AS Buka Mata Dunia, Pengamat: Tak Ada Negara Miliki Demokrasi yang Sempurna

Tak hanya Amerika Serikat, kematian George Floyd juga memantik aksi unjuk rasa di beberapa negara seperti di Inggris, Kanada, Australia, hingga di Selandia Baru.

"Karena demokrasi itu sendiri adalah sebuah proses yang harus dibangun terus menerus dan lintas generasi lewat program pembangunan yang terstruktur dan komprehensif," ujar Teuku Rezasyah, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Ia kemudian menambahkan bahwa demokrasi mengambil hikmah dari praktik-praktik terbaik yang terjadi di dalam dan luar negeri, dari masa kini dan masa lalu.

Baca Juga: Dalam Mengatasi Osteoporosis Ada 5 Suplemen Yang Dapat dikonsumsi

"Amerika Serikat yang sejak tahun 1945 menyebut dirinya sebagai adi kuasa dan model terbaik dari demokrasi, sehingga seringkali memaksakannya ke negara lain, saat ini menghadapi dilema," ujarnya.
Sebelumnya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Tasikmalayakab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x