Tiongkok Telah Menahan Informasi Covid-19, Ucap Ahli Penyakit Menular

- 8 Juni 2020, 18:45 WIB
Anthony S. Fauci.
Anthony S. Fauci. //Laman National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID)

RINGTIMES BANYUWANGI - Seorang ahli penyakit menular, Anthony S. Fauci, M.D., katakan, Tiongkok melakukan hal yang buruk dengan melarang para ilmuwan untuk berbicara secara transparan tentang Virus Corona (covid-19) pada awal mula pandemi.

"Saya pikir, pihak berwenang Tiongkok yang tidak mengizinkan para ilmuwan untuk berbicara secara terbuka dan transparan karena hal tersebut benar-benar dapat merugikan mereka," kata Fauci kepada John Catsimatidis di acara radio AM 970 pada hari Minggu, 7 Juni 2020.

Dikutipkan dari New York Post, Fauci mengatakan, jika para ilmuwan Tiongkok memberi peringatan sebelum tentang penularan virus dari orang ke orang, jumlah kasus di seluruh dunia dapat dikurangi.

Baca Juga: Senator AS Punya Bukti Tiongkok Perlambat dan Sabotase Vaksin Covid-19

"Karena pada awal wabah, mereka mengklaim bahwa ini hanya penularan dari hewan ke manusia, sama sekali tidak ada penularan dari manusia ke manusia, dan mereka prinsip itu  selama beberapa minggu,” kata Fauci.

“Kemudian menjadi sangat jelas ketika para ilmuwan membicarakannya, bahwa pada kenyataannya, ada penularan dari manusia ke manusia. Ya, ini adalah contoh lain dari situasi yang kurang menguntungkan dari kurangnya transparansi sejak awal,” tambahnya.

Presiden Trump telah mencaci Tiongkok karena tidak memperingatkan dunia tentang tingkat keparahan virus.

Baca Juga: Wilayah Bandung Raya Masuki Musim Kemarau, Sudah Muncul Tanda-Tandanya

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Seorang Ahli Penyakit Menular Sebut Tiongkok Lakukan Hal Buruk dengan Menahan Informasi Covid-19

Setelah kasus pertama dilaporkan di Wuhan pada akhir Desember dan kemudian tidak transparan tentang jumlah yang terinfeksi di negara itu.

Dia juga menuduh Tiongkok menggunakan pengaruhnya dengan Organisasi Kesehatan Dunia untuk menunda laporan penting tentang pandemi.

Sebuah laporan pekan lalu mengatakan Tiongkok menahan diri untuk menyediakan data lengkap kepada WHO tentang pasien, kasus, dan tidak merilis peta genetik virus sampai lebih dari seminggu.

Baca Juga: 'Mencla Mencle' Pelayanan Pengurusan IMB Reklame di Banyuwangi

Laporan oleh Associated Press mengatakan keterlambatan data genetik memperlambat pengembangan vaksin dan kurangnya informasi singkat tentang jumlah kasus membuatnya sulit untuk menentukan seberapa cepat COVID-19 menyebar di seluruh dunia.(Sigit Wibisono)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x