Intelijen Inggris Ungkap Bukti Baru Covid-19 dari Lab Wuhan Tiongkok

- 8 Juni 2020, 20:41 WIB
Penelitian di Tiongkok menyebutkan bahwa antibodi pasien mayoritas muncul dalam 3 minggu usai sembuh dari COVID-19.
Penelitian di Tiongkok menyebutkan bahwa antibodi pasien mayoritas muncul dalam 3 minggu usai sembuh dari COVID-19. /PIXABAY/

Ia juga menyebut para ilmuwan mungkin telah melakukan eksperimen gen rahasia pada virus corona kelelawar yang kemudian berhasil lolos dari lab.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Dilakukan secara Jarak Jauh, Begini Penjelasan Kemendikbud

"Ini adalah urusan yang sangat berisiko jika Anda membuat kesalahan," tegasnya.
Bukti baru yang ditemukan Sir Richard dinilai 'sangat penting' di tengah tak jelasnya asal muasal virus corona.

Jurnal tersebut sudah ditulis ulang beberapa kali dan versi terakhir mengklaim virus ini seharusnya disebut sebagai 'Virus Wuhan'.

Dalam versi terakhir itu juga dikatakan bahwa klaim 'virus buatan' terbukti 'melampaui seluruh keraguan yang beralasan'.

Baca Juga: Tiongkok Telah Menahan Informasi Covid-19, Ucap Ahli Penyakit Menular

Sayangnya, studi yang belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ini masih diliputi banyak keraguan dari akademisi di London.

Bahkan, salah satu penulis dalam laporan tersebut, John Fredrik Moxnes, berupaya menarik namanya sehingga merasa tak terlibat saat dipublikasikan.(Tim Mantrasukabumi)

Halaman:

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah