Kini Tiongkok dan Korea Utara Tingkatkan Persenjataan Nuklir

- 16 Juni 2020, 21:13 WIB
Ilustrasi nuklir.*
Ilustrasi nuklir.* /pixabay

Persediaan hulu ledak global terus mengalami penurunan, terutama karena dua kekuatan nuklir terbesar yaitu AS dan Rusia telah mengurangi jumlah hulu ledak yang mereka miliki. Penurunan ini sebagian besar karena mereka membongkar senjata-senjata tua.

"Pada saat yang sama, baik AS dan Rusia memiliki program yang luas dan mahal yang sedang berlangsung untuk mengganti dan memodernisasi hulu ledak nuklir, sistem pengiriman rudal dan pesawat, dan fasilitas produksi senjata nuklir mereka," tulis laporan itu.

Amerika memiliki 1.750 hulu ledak yang ditempatkan di rudal atau pangkalan dengan pasukan operasional dan 4.050 hulu ledak cadangan atau pensiunan hulu ledak menunggu untuk dibongkar.

Baca Juga: Per 1 Juli Iuran BPJS Kesehatan Naik, Orang Di-PHK Tak Bisa Bayar

Sementara itu, Rusia memiliki 1.570 hulu ledak yang dikerahkan dan 4.805 hulu ledak disimpan atau menunggu untuk dibongkar.

Pada awal 2020, sembilan negara yang terdiri atas AS, Rusia, Inggris, Prancis, Tiongkok, India, Pakistan, Israel dan Korea Utara, diperkirakan memiliki 13.400 senjata nuklir, 3.720 di antaranya dikerahkan dengan pasukan tugas aktif.

Sekitar 1.800 di antaranya disimpan dalam kondisi siaga tinggi.

Selain nuklir, menurut laporan itu, ancaman seperti senjata kimia dan biologi juga meningkat, membuat dunia lebih berbahaya dari sebelumnya.

Baca Juga: Novel Baswedan Tak Yakin Mereka Pelakunya, 2 Terdakwa Dibebaskan

Tak hanya tentang nuklir, laporan itu juga memperingatkan perlombaan senjata yang terjadi di luar angkasa.

Halaman:

Editor: Afifah Fadhilah

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah