Setelah Dipotong Sendiri, Pria ini Beruntung Kelaminnya Masih Berfungsi

- 3 Juli 2020, 23:13 WIB
Ilustrasi tim ahli bedah tengah memasang kembali kelamin pria penderita skizofrenia di Inggris
Ilustrasi tim ahli bedah tengah memasang kembali kelamin pria penderita skizofrenia di Inggris /New York Post

RINGTIMES BANYUWANGI - Alat kelamin seorang pria berhasil disambungkan kembali ke tubuhnya setelah hampir 24 jam. Ia memotongnya dan beruntungnya masih berfungsi.

Pemasangan kembali kelamin pria ini dilakukan tim ahli bedah di Rumah Sakit Elizabeth Queen Birmingham, Inggris.

Pria ini diketahui menderita skizofrenia paranoid, yaitu berusaha untuk bunuh diri dengan cara memotong kelaminnya.

Baca Juga: Pria Tertampan 2020, V BTS Berjuang Lawan Penyakit, kini Berani Hadapi Medis

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-bekasi.com dari New York Post Jumat, 3 Juli 2020, pria berusia 34 tahun itu diketahui memotong kelaminnya sehari sebelum dirinya dilarikan ke Rumah Sakit Elizabeth Queen.

Tim ahli bedah dengan sangat sigap dan cepat memasang kembali organ vital tersebut dengan metode operasi rumit yang melibatkan penjahitan kembali saraf dan pembuluh darah.

Pihak rumah sakit menyatakan bahwa operasi tersebut sukses dan aliran arteri disambungkan kembali selama 8 jam setelah kedatangan pasien.

"Dalam kasus ini, membuat ahli bedah harus menyambungkan kembali penis pria itu, bahkan dengan waktu iskemia (pasokan darah yang tidak mencukupi) yang berkepanjangan. Jika berhasil pasti ada efek fisik dan psikososial dari kehilangan organ bagi pasien," kata pernyataan pihak rumah sakit.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-Bekasi.com dengan judul Kelamin Pria Dipasang Kembali Setelah Hampir 24 Jam Memotongnya dan Masih Berfungsi

"Aliran arteri terbentuk 8 jam setelah kedatangan ke rumah sakit karena cedera yang diderita pasien, sehingga total iskemia selama 23 jam," sambungnya.

Hampir enam minggu setelah operasi, pasien telah mendapatkan kembali penggunaan penuh alat kelaminnya dan mampu mencapai ereksi penuh.

Di masa lalu, ahli bedah hanya akan menjahit penis kembali ke tubuh tanpa berusaha untuk menyambung kembali saraf dorsal dan pembuluh darah, yang biasanya menyebabkan jaringan parut di uretra dan desensitisasi alat kelamin.

Untuk diketahui, skizofrenia dan gangguan mental pada pria tidak jarang membuat pria mengamputasi kelaimnnya.

Baca Juga: Kedatangan tak terduga, Menkes Terawan Tantang Risma yang Berkaitan dengan Pembuktian Ucapannya

Monitoring ketat, dengan bantuan dokter di berbagai bidang, termasuk psikiatri, disarankan untuk membantu pasien penderita skizofrenia.***(Ikbal Tawakal/Pikiran Rakyat Bekasi)

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x