Taliban Umumkan Gencatan Senjata Selama Idul Adha

- 29 Juli 2020, 07:00 WIB
Petarung Taliban di Afghanistan.*
Petarung Taliban di Afghanistan.* /AFP/Getty Images/Noorullah Shirzada/

RINGTIMES BANYUWANGI - Taliban telah mengumumkan gencatan senjata tiga hari di Afghanistan selama hari raya Idul Adha Jum'at mendatang.

Gerakan tersebut, yang diumumkan pada Selasa 28 Juli 2020 kemarin, dapat memberi tanda dimulainya perdamaian yang telah tertunda lama setelah presiden Ashraff Ghani memberi tanda bahwa negosiasi dengan Taliban dapat dimulai pekan depan.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Aljazeera.com, Taliban mengajukan gencatan senjata tersebut setelah presiden Ghani mendeskripsikan perkembangan pertukaran tawanan yang telah melewati berbagai rintangan untuk mulai berdialog.

Baca Juga: Diskon Tiket hingga 25 Persen!, PT KAI Adakan Big Sale Spesial Idul Adha

"Untuk membuktikan komitmen pemerintah terhadap perdamaian, Republik Islam akan segera melengkapi pembebasan 5.000 orang Taliban yang ditahan" Ghani memberi keterangan resmi, merujuk pada jumlah tahanan pemerintah yang sebenarnya telah dijamin bebas sesuai kesepakatan antara AS dengan Taliban pada bulan Februari lalu.

"Dengan tindakan ini, kami tidak sabar memulai perintah negosiasi dengan Taliban dalam hitungan minggu" Ghani menambahkan

Juru bicara presiden, Sediq Sediqqi, mengungkapkan kepada media berita AFP bahwa Kabul akan mengawasi penurunan senjata tersebut, tetapi perlu diingat bahwa negosiasi dalam waktu dekat tersebut  sifatnya sementara.

"Masyarakat afganistan telah meminta penurunan senjata yang sifatnya lama dan memulai perintah negosiasi antara Taliban dan pemerintah Afganistan," Ungkap Sediqqi

Baca Juga: Ilmuwan Tertarik untuk Temukan Kehidupan di Lubang Biru Misterius di Dasar Laut

Diketahui, pemberontakan Taliban telah berlangsung sejak tahun 1978 hingga sekarang. Telah banyak berjatuhan korban dari pihak Taliban, militer, bahkan masyarakat sipil. Pemberontakan Taliban tersebut bukan hanya menjadi masalah pemerintah Afghanistan, tetapi menjadi sebuah konflik dunia yang menjadikan perseteruan semakin memanas saat Amerika Serikat ikut membantu pemerintah Afghanistan dalam memerangi Taliban setelah terjadi serangan pada 11 September 2001 di New York dan Washington D.C. menggunakan bom bunuh diri.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x