Tujuh Belas Orang Dinyatakan Tewas Dalam Ledakan Bom Mobil di Afghanistan

- 31 Juli 2020, 08:00 WIB
ILUSTRASI. Suasana usai serangan bom mobil di Somalia pada Desember 2019 lalu.*
ILUSTRASI. Suasana usai serangan bom mobil di Somalia pada Desember 2019 lalu.* /ANTARA/REUTERS/

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebuah bom mobil meledak di kota Afghanistan pada hari Kamis, setidaknya 17 orang dinyatakan tewas dalam ledakan ini.

 Bom itu meledak ketika kerumunan orang sedang berbelanja untuk perayaan Idul Adha, petugas medis Afghanistan memberitakan.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Aljazeera, pemboman itu terjadi beberapa jam sebelum gencatan senjata yang selama tiga hari akan dimulai di negara itu untuk perayaan Idul Adha, kata para petinggi Afghanistan.

Baca Juga: Mengapa Amerika Disebut Negeri Paman Sam?

"Itu adalah bom mobil bunuh diri di tempat yang ramai di mana orang-orang kami berbelanja untuk Idul Adha," Dedar Lawang, juru bicara gubernur Logar, mengatakan kepada AFP.

Gencatan senjata diumumkan oleh Taliban, berita itu muncul pada saat kekerasan meningkat di negara yang dilanda perang itu ketika pembicaraan damai yang ditengahi AS antara kelompok bersenjata dan komite yang diamanatkan pemerintah Afghanistan menunggu penyelesaian pertukaran tahanan antara kedua pihak.

Taliban menolak pertanggungjawaban atas pemboman itu, dalam sebuah pernyataan dari juru bicara Zabihullah Mujahid.

Baca Juga: Tan Malaka, Pahlawan Republik yang Terlupakan

Ledakan itu menargetkan pasukan keamanan Afghanistan di Pul-e-Alan, ibukota provinsi timur Logar, dan korban sipil juga dikhawatirkan, menurut Shahpoor Ahmadzai, juru bicara kepolisian provinsi.

Dia menambahkan tidak jelas apakah itu bom mobil atau bunuh diri, tetapi pasukan keamanan telah berkumpul untuk bertugas di kota untuk mempersiapkan langkah-langkah keamanan untuk Idul Adha, yang akan dirayakan di Afghanistan pada hari Jum'at.

Sejak perjanjian AS-Taliban pada Februari, 3.560 personel pasukan keamanan Afghanistan tewas dalam serangan oleh para pejuang Taliban, menurut Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

Baca Juga: Terkait Rencana Pembubaran Lembaga Negara Jilid 2, Secara Buka-bukaan Tjahko Kumolo Beri Isyarat

Misi Bantuan PBB di Afghanistan mengatakan dalam sebuah laporan minggu ini bahwa lebih dari 1.280 warga sipil Afghanistan telah tewas dalam enam bulan pertama tahun ini, terutama akibat dari pertempuran antara pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban.

Perwakilan Khusus AS Zalmay Khalilzad berada di Kabul pada hari Rabu untuk membahas perlunya menjaga kekerasan oleh semua pihak setelah gencatan senjata dan penyelesaian pertukaran tahanan, menurut pernyataankedutaan AS di Kabul.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x