Keluarga Bruno Cande mengatakan mereka juga kecewa dengan reaksi media Portugal yang sangat berfokus pada detail hidupnya, sementara hampir tidak ada yang diketahui tentang tersangka.
"Mereka telah memeriksa detail kehidupan Bruno," Andreia Araujo, keponakan Cande, mengatakan kepada Al Jazeera. "Keluarga hanya ingin melihat keadilan dilakukan dengan benar."
Baca Juga: Terinfeksi Paru-paru, Presiden Brasil Justru Lakukan Kunjungan di Wilayah Selatan Brasil
Portugal memiliki populasi keturunan Afro yang cukup besar dan sejarah kolonial yang panjang di Afrika, setelah hanya mengakui kemerdekaan ke bekas koloninya pada tahun 1975.
Sebuah laporan tahun 2016 oleh Komite PBB tentang Penghapusan Diskriminasi Rasial mengkritik kegigihan "Afrophobia" dan "rasisme institusional" di negara ini, termasuk kejahatan rasial terhadap minoritas.
Para ahli mengatakan bahwa meskipun hukum pidana Portugal membuat rasisme dan kejahatan rasial dapat diproses secara hukum, namun ini jarang diterapkan.***