Usai Ledakan Besar di Beirut, Warga Lebanon Gelar Aksi untuk Menentang Pemerintahnya

- 7 Agustus 2020, 13:45 WIB
Ilustrasi unjuk rasa. (Pixabay)
Ilustrasi unjuk rasa. (Pixabay) /

RINGTIMES BANYUWANGI - Pada Kamis (6/8/2020) kemarin, Pasukan keamanan Lebanon pada menembakkan gas air mata untuk membubarkan puluhan demonstran yang berkumpul di depan gedung parlemen.

Para demonstran tersebut memrotes ketidakmampuan pemerintah usai ledakan mematikan di Beirut, Selasa (4/8/2020) lalu, dikutip dari situs RRI.co.id.

Beberapa pengunjuk rasa terluka ketika diantaranya melemparkan batu ke arah petugas keamanan, lapor Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola negara Lebanon.

Baca Juga: Berikut Syarat yang Harus Dipenuhi untuk Bisa Dapatkan Subsidi Pemerintah

Mereka juga membakar panel kayu dan papan reklame iklan dan merusak toko-toko di pusat Beirut.

Para pengunjuk rasa menyerukan pengunduran diri pemerintah dan menuntut mereka yang bertanggung jawab atas ledakan di Pelabuhan Beirut untuk dimintai pertanggungjawaban, seperti dilansir dari Al Arabiya News, Jumat (7/8/2020).

Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya 137 orang dan melukai lebih dari 5.000. 

Baca Juga: Ganjar Pranowo Berikan Bantuan Sambungan Listrik, Kini Mbah Paniyem Tak Perlu Pakai Lilin

Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan ledakan berasal dari persediaan amonium nitrat 2.750 ton yang disimpan di pelabuhan sejak 2013 tanpa langkah-langkah keamanan.***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x