Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengadakan pertemuan darurat kepemimpinan PA sebagai tanggapan atas kesepakatan tersebut, sementara PA memanggil duta besarnya untuk UEA sebagai protes atas kesepakatan tersebut.
Baca Juga: Cegah Penuaan Dini, Berikut Cara Membuat Masker Bengkoang dengan Manfaatnya
Abu Dhabi telah berusaha untuk menggambarkan aksinya sebagai yang pertama dan terutama menguntungkan rakyat Palestina, karena menunda dan mungkin membatalkan rencana Israel untuk mencaplok sebagian Tepi Barat.
Harian Haaretz melaporkan pada hari Jumat bahwa Israel menyampaikan bahwa mereka tidak akan mengizinkan transfer sejumlah 30 juta dolar AS bulanan dari Qatar ke Gaza kecuali serentetan serangan balon pembakar berhenti.
Laporan itu, yang tidak mengutip sumbernya, menambahkan bahwa utusan Qatar itu sendiri "tidak senang" untuk pergi ke Jalur itu sampai eskalasi selesai.
Baca Juga: Terbaru, Facebook Akan Menggabungkan Obrolan Instagram dan Messenger Dalam Pembaruannya Nanti
Analis Palestina mengatakan serangan dari Gaza sering bertujuan untuk menekan Israel agar memberi lampu hijau untuk transfer bantuan keuangan Qatar ke Jalur itu.
Menanggapi serangan tersebut, Israel telah menutup penyeberangan kargo dengan Jalur tersebut, dengan pengecualian yang dibuat untuk makanan dan bantuan kemanusiaan, dan juga mengurangi zona penangkapan ikan pesisir yang diizinkan di wilayah tersebut.(Dicky Aditya/Galamedia News).***