Pernyataan Erna Solberg datang sehari setelah Turki mengkritik protes yang dilakukan oleh SIAN.
"Sangat salah melihat rasisme dan permusuhan terhadap Islam sebagai bagian dari kebebasan berbicara," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki dikutip dari Daily Sabah.
Menurut Kemenlu Turki, faktanya partai politik tidak mencegah, atau sebagian mengizinkan orasi rasis tersebut hanya untuk mendulang dukungan.
Baca Juga: Indikasikan Indonesia Masuk Gerbang Resesi, Menkeu Sri Mulyani: Ekonomi Kita Masih Negatif Growth
Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com Parah, Perdana Menteri Norwegia Sebut Aksi Perobekan Al-Qur'an Bagian dari Kebebasan Berekspresi
Insiden perobekan Al-Qur'an tersebut dilakukan oleh aktivis wanita, salah satu pimpinan SIAN, merobek salah satu halaman.
Sebelumnya, pemimpin kelompok SIAN tersebut juga mengeluarkan orasi dengan nada mencela Nabi Muhammad.
Mendengar orasi tersebut, sejumlah demonstran dari kelompok kontra yang juga sedang melakukan aksi protes, memanjat pagar barikade dan mulai menyerang kelompok SIAN.
Baca Juga: 5 Kebiasaan di Kamar Mandi Ini Berbahaya Bagi Kesehatan, Salah Satunya Membawa Gadget
Pihak kepolisian Norwegia hingga menggunakan semprotan merica untuk membubarkan masa yang menerobos barikade yang dibuat oleh petugas.