Dianggap Mengancam Keamanan, AS Batalkan Lebih dari 1.000 Visa untuk Warga Negara Tiongkok

- 10 September 2020, 10:30 WIB
Ilustrasi mahasiswa dan peneliti asal China ditolak Amerika Serikat. (Todayonline)
Ilustrasi mahasiswa dan peneliti asal China ditolak Amerika Serikat. (Todayonline) /

RINGTIMES BANYUWANGI - Berdasarkan proklamasi presiden 29 Mei untuk menangguhkan masuknya pelajar dan peneliti yang dianggap berisiko keamanan dari Tiongkok.

Amerika Serikat telah mencabut visa untuk lebih dari 1.000 warga negara Tiongkok, kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri.

"Untuk mahasiswa pascasarjana China tertentu dan peneliti yang terkait dengan strategi fusi militer China untuk mencegah mereka mencuri dan sebaliknya melakukan penelitian sensitif," kata Kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Chad Wolf, dikutip dari Reuters, Kamis 10 September 2020.

Baca Juga: Cair Bulan September Ini, Begini Cara Cek BLT Rp 500 Ribu Per KK

Wolf dalam pidatonya, mengulangi tuduhan AS atas praktik bisnis yang tidak adil dan spionase industri oleh China, termasuk upaya untuk mencuri penelitian virus corona, dan menuduhnya menyalahgunakan visa pelajar untuk mengeksploitasi akademisi Amerika.

“Amerika Serikat juga mencegah barang-barang yang diproduksi dari tenaga kerja budak memasuki pasar kami, menuntut agar China menghormati martabat yang melekat pada setiap manusia,” kata Wolf.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan tindakan visa diambil di bawah proklamasi yang diumumkan Presiden Donald Trump pada 29 Mei sebagai bagian dari tanggapan AS terhadap pembatasan China pada demokrasi di Hong Kong.

Baca Juga: Tidak Hanya Sisi Positif, Media Sosial Bahkan Berdampak pada Kematian

“Mulai 8 September 2020, Departemen telah mencabut lebih dari 1.000 visa warga negara RRT yang ditemukan tunduk pada Proklamasi Presiden 10043 sehingga tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan visa,” katanya.

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x