"Mereka harus meminta maaf, karena perempuan di negara ini harus menderita setiap hari," katanya menambahkan.
Baca Juga: 5 Tanaman Hias Beracun bagi Anak-anak dan Peliharaan, Salah Satunya Tanaman Keladi
Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyatbekasi.com dengan judul Dirampok dan Diperkosa Ramai-rama di Depan Ketiga Anaknya, Publik Marah Usai Polisi Salahkan Korban
Menurutnya, petugas polisi yang menangani kekerasan seksual berbasis gender seringkali menjadi bagian dari masalah.
Dan orang-orang seperti itu seharusnya tidak berada di pos-pos di sektor kepolisian, di mana para wanita mengharapkan mereka menjadi pelindung negara.
Tahira Abdullah, seorang veteran pembela hak asasi manusia juga marah dengan kejadian tersebut.
Baca Juga: Kenali Diabetes, Penyakit Kronis yang Paling Banyak Diderita Penduduk Dunia
"Ini hanyalah puncak dari kejahatan kekerasan yang dilakukan terhadap wanita dan gadis yang tidak pernah dilaporkan, terutama di pedesaan kami," kata Tahira Abdullah.
Namun, dia juga menilai bahwa ini adalah pertanda positif karena kasus perampokan dan pemerkosaan tersebut menerima banyak publisitas dari media.
Sehingga lanjutnya, dia berharap, dengan banyaknya sorotan dari media, kasus tersebut akan mendapat tindakan nyata dari pihak kepolisian.