Arab Saudi Miliki 90 Ribu Ton Bahan Baku Nuklir, Hubunganya Kian Dekat dengan China

- 18 September 2020, 16:00 WIB
Presiden Tiongkok, Xi Jinping (kiri) berjabat tangan dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz (kanan) dalam sebuah pertemuan.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping (kiri) berjabat tangan dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz (kanan) dalam sebuah pertemuan. /FMPRC/

Baca Juga: Ketahui 10 Tanaman Pembawa Sial Berikut Ini, Salah Satunya Bunga Kertas

Namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi cadangan dan  biaya penggaliannya.

Sebelumnya Arab Saudi secara terbuka mengungkap rencananya untuk mengembangkan nuklir dan mengekstrak uranium di dalam negeri. Seorang pejabat senior juga mengakui rencana 'swasembada' bahan bakar nuklir.

Arab Saudi yang masih menjadi eksportir minyak utama dunia  ingin menggunakan kekayaan logamnya untuk diversifikasi energi. Tetapi pengayaan uranium juga membuka kemungkinan penggunaannya untuk militer.

Mark Hibbs, pakar senior dalam program kebijakan nuklir di Carnegie Endowment for Peace mengatakan, “Jika negara Anda mempertimbangkan pengembangan senjata nuklir, semakin banyak sumber nuklir asli dari negara Anda, semakin baik.”

Baca Juga: Lakukan 5 Cara Mudah Berikut, agar Cicak Tak Kembali ke Rumah Anda

Sebab dalam beberapa kasus, pemasok uranium asing akan menginginkan  komitmen untuk menggunakannya dalam ‘misi perdamaian”.

“Jadi jika uranium Anda asli dari sumber daya sendiri, Anda tidak perlu khawatir tentang kendala itu,” lanjutnya.

Survei China menunjukkan  Arab Saudi bisa memiliki cadangan yang cukup untuk bahan bakar sejumlah reaktor sekaligus surplus.

The Guardian mengatakan laporan sejauh ini tidak dapat diverifikasi secara independen. Namun laporan  disusun oleh Institut Penelitian Geologi Uranium Beijing (BRIUG) dan Perusahaan Nuklir Nasional China (CNNC), bekerja sama dengan Survei Geologi Saudi.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x