Termasuk penahanan lebih dari satu juta Muslim Uighur dan Turki di kamp-kamp penahanan, yang keberadaan awalnya disangkal sebelum mengklaim bahwa mereka sedang dilatih dan dipulihkan pusat pendidikan.
Baca Juga: ‘Pinjamkan’ Istri ke Ipar, Berujung Istri ‘Betah’ dan Tak Mau Kembali ke Suami
Sementara menurut pantauan dari Aj+, "Citra satelit baru menunjukkan 40 persen lebih banyak kamp penahanan di Tiongkok daripada yang diketahui sebelumnya.
"Laporan itu juga mengungkapkan upaya langsung pemerintah Tiongkok untuk meruntuhkan warisan budaya Uighur, termasuk kerusakan dan penghancuran sekitar 16.000 masjid," cuit akun Twitter @Ajplus pada 26 September 2020.***(Ade Cahyana/Pikiran Rakyat Bekasi)