Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Berdasarkan pernyataan dari Eli Laily, Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), menjelaskan bahwa sebagian hasil dari studi yang menguji obat antibodi menunjukkan adanya petunjuk bahwa itu dapat membantu pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Para pasien pun akhirnya tidak perlu lagi dirawat di rumah sakit, ini merupakan sebuah tujuan yang belum dapat dipenuhi oleh obat virus corona saat ini.
Menurut perusahaan yang berbasis di Indianapolis ini, obat tersebut mampu melewatkan tujuan utama penelitian untuk mengurangi jumlah pasien virus setelah 11 hari, kecuali di tengah dari tiga dosis yang diuji.
Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Gagal Ditransfer, Direktur Pelaksanaan Ungkap Penyebabnya
"Namun, sebagian besar peserta penelitian, bahkan mereka yang diberi pengobatan plasebo, telah membersihkan virus pada saat itu, sehingga titik waktu sekarang tampaknya sudah terlambat untuk menilai potensi manfaat itu," kata perusahaan tersebut, seperti dilansir Japan Today.
"Tes lain menunjukkan bahwa obat itu mengurangi virus lebih cepat dan hasilnya adalah "bukti prinsip" yang menggembirakan karena studi ini, dan studi lain berlanjut," sambungnya.
Eli Lilly mengaku akan berbicara dengan regulator tentang kemungkinan langkah selanjutnya, tetapi terlalu dini untuk berspekulasi tentang apakah hasil sementara ini dapat mengarah pada tindakan untuk memungkinkan penggunaan lebih awal.
Baca Juga: 5 Bahaya Mie Instan, Anak Kos Wajib Tahu!
Myron Cohen, ahli virologi dari University of North Carolina mengatakan, dia benar-benar terdorong oleh hasil studi tersebut. Dia tidak memiliki peran dalam studi Lilly, tetapi membantu mengarahkan studi antibodi untuk kelompok riset publik-swasta yang dibentuk pemerintah federal untuk mempercepat pengujian obat-obatan ini.
“Ini sepertinya menunjukkan apa yang kami pikirkan, bahwa obat-obatan semacam itu akan memberi manfaat, katanya.
