Trump Tuduh Biden Lebihkan Krisis Covid-19, Janjikan Pandemi Berakhir ke Pendukungnya

- 24 Oktober 2020, 10:23 WIB
Joe Biden menilai Donald Trump bertanggung jawab atas begitu banyak kematian, dan tidak boleh lagi bertahan sebagai Presiden AS.
Joe Biden menilai Donald Trump bertanggung jawab atas begitu banyak kematian, dan tidak boleh lagi bertahan sebagai Presiden AS. /Tangkap layar akun resmi Twitter @JoeBiden./

RINGTIMES BANYUWANGI – Donald Trump berjanji pada pendukungnya bahwa pandemi virus corona (Covid-19) akan segera berakhir dan menuduh saingannya Joe Biden melebih-lebihkan krisis kesehatan agar orang Amerika memilihnya pada acara rapat umum di Florida, Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Di AS sendiri, pandemi telah merenggut nyawa sebanyak lebih dari 223.000 orang, di mana menempatkan posisi Amerika Serikat sebagai Negara dengan jumlah pasien terinfeksi tertinggi di dunia.

Hal tersebut menghabiskan jutaan lebih banyak biaya pekerjaan mereka, telah menjadi masalah dominan dari kampanye tersebut, selain itu dengan Trump bersikap defensif atas penanganan krisis pemerintahannya.

Baca Juga: Donald Trump Ngotot Kampanye Meski Harus Mendapatkan Perawatan Akibat Covid-19

Saingan Trump, Biden sebelumnya pada hari itu mengatakan Trump telah menyerah atas upaya menghentikan virus.

Biden berjanji jika dia memenangkan pemilihan pada 3 November maka dia akan meminta Kongres untuk mengesahkan RUU COVID-19 yang komprehensif yang akan segera dia tandatangani dalam 10 hari pertama menjabat, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu, 24 Oktober 2020.

"Dia menyerah pada Amerika. Dia hanya ingin kita menjadi mati rasa,” kata Biden saat berpidato di kota asalnya Wilmington, Delaware.

Baca Juga: Lirik Lagu Nutupi Laraku Dinyanyikan oleh Happy Asmara

“Saya tidak akan menghentikan perekonomian. Saya tidak akan menutup negara ini. Saya akan mematikan virusnya,” lanjut Biden.

Pada kampanye pertama dari dua kampanye yang direncanakan hari Jumat di negara bagian Florida, Trump mengejek Biden karena mengatakan dalam debat presiden Kamis malam bahwa Amerika Serikat sedang memasuki "musim dingin yang gelap".

Dia mengatakan mantan wakil presiden dan sekutu Demokratnya mencoba menakut-nakuti masyarakat dengan melebih-lebihkan ancaman virus.

Baca Juga: Memanas, Trump Akan Tinggalkan Amerika Jika Joe Biden Menang dalam Pilpres AS

"Kami akan segera mengakhiri pandemi ini," kata Trump, yang telah mengecilkan ancaman ini sejak pertama kali, di The Villages, komunitas pensiunan yang luas di Florida tengah

“Kehidupan normal akan dilanjutkan sepenuhnya,” ungkap Trump meyakinkan.

Menurut hasil studi para peneliti di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington pada hari Jumat, memberikan peringatan bahwa virus tersebut dapat membunuh lebih dari setengah juta orang di Amerika Serikat pada akhir Februari 2021. Dan diperkirakan, sekitar 130.000 nyawa dapat diselamatkan jika semua orang mengenakan masker.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x