Keutamaan dan Anjuran Puasa Sunnah Menjelang Hari Raya Idul Adha

- 7 Juli 2022, 15:00 WIB
ilustrasi. Tiga Jenis Puasa Sunnah Menjelang Idul Adha, Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah/pexels.com / Shahbaz Hussain Shah
ilustrasi. Tiga Jenis Puasa Sunnah Menjelang Idul Adha, Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah/pexels.com / Shahbaz Hussain Shah /

RINGTIMES BANYUWANGI – Hari raya Idul Adha tinggal menghitung hari, kita masih diberikan anugerah berjumpa di bulan Dzulhijjah. Dalam bulan ini terdapat ibadah penyempurna dari rukun Islam yaitu ibadah haji ke baitullah.

Sementara bagi orang yang tidak melakukan ibadah haji, dianjurkan untuk mengamalkan amalan sunnah lainnya salah satunya puasa sunnah sebelum Idul Adha.

Selain itu amalan lainnya menyembelih hewan kurban, sedekah sebanyak-banyaknya, shalat, dan puasa.

Baca Juga: Resep Idul Adha Rendang Sapi Sederhana, Masakan Khas Minangkabau

Dilansir dari kanal Youtube instaqwa – insan bertaqwa pada Kamis,  7 Juli 2022, berikut keutamaan dan anjuran puasa sunnah menjelang hari raya Idul Adha.

Menjelang hari raya Idul Adha, ada tiga jenis puasa sunnah yang bisa dilakukan. Puasa tersebut adalah puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah.

Bagi teman-teman yang sudah berniat untuk menjalankan ibadah puasa sunnah tersebut. Ternyata masih banyak yang tidak mengetahui bagaimana dan berapa hari puasa Idul Adha dikerjakan.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, Pemkab Probolinggo Sosialisasikan Penyembelihan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK

Perlu diketahui, yang dimaksud dengan puasa sunnah Idul Adha adalah puasa yang dilakukan sebelum tanggal 10 Dzulhijjah.

Biasanya puasa tersebut dimulai dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah. Namun yang sering dilakukan banyak umat muslim adalah puasa pada tanggan 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa ini dinamakan puasa Tarwiyah dan Arafah.

Sebetulnya tidak ada aturan khusus mengenai puasa sunnah Idul Adha atau puasa Tarwiyah dan Arafah.

Baca Juga: Tips Untuk Menyimpan Daging Kurban Sisa Idul Adha Agar Tetap Fresh

Puasa ini syarat dan rukunnya dilakukan sama seperti puasa Ramadan, yang membedakan hanya niat dan keutamaannya.

Berdasarkan hadist berpuasa pada bulan Dzulhijjah adalah salah satu ibadah yang dicintai oleh Allah swt.

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam mengatakan:

“Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oelh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)’.

Para sahabat bertanya kepada Nabi:

“Tidak pula jihad di jalan Allah?”

Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam menjawab:

“Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu-pun”. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Alasan Diharamkannya Berpuasa Setelah Idul Adha atau Hari Tasyrik

Tiga jenis puasa sunnah yang bisa dilaksanakan menjelang hari raya Idul Adha.

Pertama, puasa Dzulhijjah dilakukan selama 7 hari dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah sampai dengan 7 Dzulhijjah.

Kedua, puasa Tarwiyah dilakukan sehari setelah puasa Dzulhijjah, 8 Dzulhijjah.

Berdasarkan hadist, Nabi Muhammad saw. bersabda:

“Barang siapa yang menjalankan puasa Tarwiyah maka akan dihapus dosa satu tahun silam yang telah terlewati.”

Baca Juga: Blackburn Rovers Kembali Izinkan Umat Muslim Melaksanakan Sholat Idul Adha di Stadion Ewood Park

Ketiga, puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah.

Pada puasa Arafah dilaksanakan pada hari Arafah yaitu saat diberlangsungkannya wukuf di tanah Arafah. Anjuran puasa Arafah dijelaskan dalam riwayat Abu Qatadah Rahimahullah.

Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

“Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang.” (HR. Muslim).

Demikian keutamaan dan anjuran puasa sunnah menjelang hari raya Idul Adha. Semoga ibadah-ibadah tersebut dapat diamalkan dan diridhoi oleh Allah swt.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah