Berikut Cara Tepat Menyantuni Anak Yatim Piatu

- 19 Agustus 2020, 14:30 WIB
 ILUSTRASI anak jalanan yang sudah yatim piatu.
ILUSTRASI anak jalanan yang sudah yatim piatu. /

RINGTIMES BANYUWANGI - Anak yatim merupakan mereka yang tidak lagi memiliki ayah karena wafat.

Dalam Islam, seseorang yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan keutamaan dan pahala yang besar.

Seperti yang dikatakan Sahl bin Sa’ad RA, bahwa Rasulullah bersabda,

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا »  وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya.
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa seseorang yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan tempat tinggi di surga, berdekatan dengan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Rabu, 19 Agustus 2020, Jangan Lewatkan Indonesia Giveaway

Selain keutamaan di atas,  Imam Bukhari juga meriwayatkan hadits yang

menjelaskan keutamaan dari menyantuni anak yatim. Hadits tersebut berisi:

Seseorang yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan kedudukan tinggi di surga.

Menanggung anak yatim berarti memperhatikan dan mengurusi semua kebutuhan hidupnya, mulai dari kebutuhan sandang, makanan dan minuman, hingga memberikan pendidikan secara Islam.

Baca Juga: J-Hope BTS Donasikan 100 Juta Won untuk Anak Terdampak Covid-19

Keutamaan ini akan didapatkan oleh mereka yang memberikan santunan dengan harta sendiri atau pribadi, baik berhubungan keluarga dengannya maupun tidak ada.

Cara lainnya ialah dengan mengelola harta anak mereka secara syariah dan keuntungan yang didapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Rasulullah SAWbersabda, "Penyantun anak yatim yang berasal dari kerabatnya atau anak yatim dari orang lain akan bersama denganku di surga, seperti jari telunjuk dan jari tengah."

Memeliharanya di dalam Rumah dan Keluarga. Seperti yang disampaikan dalam hadits di atas, bahwa sebaik-baik rumah adalah mereka yang memelihara anak yatim, walaupun rumah tersebut buruk secara fisik atau penampakan.

Baca Juga: Tahukah Anda, Tanaman Bangle Bisa untuk Obati Rematik

Menyantuni anak yatim dengan membawanya ke rumah, menjadikan keluarga, mendorong kita juga untuk mendidik, mencukup kebutuhan, dan memberikan penguatan keimanan untuk mereka.

Tentu ini menjadi pahala yang besar, karena kita menjadi penjamin kehidupan dan masa depan anak yatim di kemudian hari.

Dengan cara ini, kita juga meringankan beban keluarga dari anak yatim yang tidak mampu. Kita memberikan kehidupan, kasih sayang, dan membuat mereka telrindungi dari segala kejahatan yang mencurangi anak yatim.

Memenuhi Kebutuhan Pokoknya. Kebutuhan pokok yang dimaksud di sini adalah segala kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, dan tempat tinggal.

Baca Juga: Serangan Roket Terjadi Dekat Area Diplomatik di Afghanistan

Jika tidak terpenuhi, tentu anak yatim tidak akan bisa bertahan hidup, atau memiliki kualitas hidup yang kurang baik.

Padahal, kualitas makanan, minuman, dan tempat tinggal, akan mempengaruhi kesehatan, tumbuh kembang, dan kehidupan masa depannya nanti.


Untuk itu, kita bisa memberikan berbagai macam sumbangan seperti sembako, pakaian, suplemen kesehatan, atau uang tunai untuk kebutuhan lainnya.

Tentu saja jika dana tersebut berasal dari zakat, pastikan bahwa anak yatim yang akan dibantu adalah benar-benar sesuai dengan persyaratan golongan penerima zakat menurut Al-Quran.***

Editor: Sophia Tri Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah