Dalam hadits sahih dijelaskan:
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لاَ طِيَرَةَ، وَخَيْرُهَا الفَأْلُ» قَالُوا: وَمَا الفَأْلُ؟ قَالَ: «الكَلِمَةُ الصَّالِحَةُ يَسْمَعُهَا أَحَدُكُمْ. رَواه البخاري
Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada pertanda sial dan yang paling baik justru al-fa’l”. Mereka berkata: “Apakah al-fa’l itu?”. Rasul bersabda: “Kalimat yang baik yang kalian dengar”. (HR. Bukhari)
Inilah semangat yang dibawakan oleh Rasulullah untuk melawan dugaan-dugaan yang negatif menjadi optimisme dengan kata-kata yang baik (al-fa’l).
Maka jadilah orang-orang yang membawa bagian dari perubahan dengan menyebarkan pesan positif ini.
Rebo wekasan yang dianggap sebagai hari sial dan membawa kebuntungan adalah kepercayaan lama yang dapat digeser. Sudah waktunya meyakini bahwa hari Rabu itu hari yang membawa keuntungan, bukan hari sial.
Wallahu a'lam.***