Kubu AHY Gandeng Mantan Ketua KPK, Ferdinand: Demokrat Akan Rugi

14 Maret 2021, 08:05 WIB
Ferdinand Hutahaean tanggapi soal kubu AHY yang gandeng mantan Ketua KPK Bambang Widjojanto menjadi kuasa hukum untuk melawan tindakan kubu Moeldoko /Pikiran-Rakyat.com/ Amir Faisol/

RINGTIMES BANYUWANGI – Konflik perebutan kepemimpinan yang dilakukan oleh kubu Moeldoko dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kini memasuki babak baru. Pasalnya, AHY tengah gandeng mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto.

Diketahui sebelumnya, kubu AHY telah mengajukan gugatan atas perlakukan yang dilakukan kubu Moeldoko atas Kongres Luar Biasa (KLB) yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Gugatan hukum ke Pangadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) dilakukan kubu AHY pada Jumat, 12 Maret 2021 siang.

Baca Juga: KLB Demokrat Siapkan Moeldoko Menjadi Capres, Begini Tanggapan Prof Salim Said

Baca Juga: Tak Setujui Tindakan Moeldoko di KLB, Megawati Sebut Itu Bunuh Diri Politik

Ada 13 kuasa hukum yang digandeng oleh kubu AHY untuk melawan tindakan kubu Moeldoko.

Salah satu kuasa hukum yang gandeng oleh kubu AHY dan DPP Partai Demokrat yaitu Bambang Widjojanto, yang merupakan mantan ketua KPK.

Mengetahui kabar bahwa kubu AHY gandeng Bambang Widjojanto, salah satu mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi hal itu.

Baca Juga: Jokowi Disebut Brutal oleh Kubu AHY, Begini Sindirian Pedas Refly Harun

Baca Juga: Dituduh akan Bakar Ibukota, Begini Sumpah Prabowo Subianto untuk Negeri Ini

Melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, Ferdinand Hutahaean tanggapi soal tindakan yang dilakukan kubu AHY dengan gandeng mantan Ketua KPK ini menjadi kuasa hukumnya.

Menurut Ferdinand Hutahaean tindakan yang dilakukan kubu AHY justru akan membuat Partai Demokrat rugi.

Tak hanya itu, Ferdinand Hutahaean juga mengatakan bahwa hal itu akan menjadi musuh bersama bila menggunakan kata-kata yang berlebihan.

Baca Juga: Jokowi Dituding Ada Dibalik Ulah Moeldoko, Taufiqurrahman: Pecat Dia Sekarang!

Baca Juga: Innalillahi, Andi Arief Sampaikan Kabar Duka di Tengah Konflik KLB Demokrat

Pasalnya, Bambang Widjojanto yang tengah digandeng menjadi kuasa hukum kubu AHY ini kerap menggunakan diksi-diksi yang berlebihan dan melampaui situasi, bahkan kesannya malah menjadi fitnah.

Ferdinand Hutahaean mengungkapkan bahwa Bambang Widjojanto kerap kali menyerang lawannya tanpa menggunakan strategi dan taktik yang baik.

“Demokrat justru akan rugi dan menjadi musuh bersama jika lawyernya menggunakan diksi2 yg berlebihan dan cenderung menyerang tanpa strategi dan taktis,” tulis Ferdinand Hutahaean di akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Baca Juga: Ditagih Utang Rp4 Juta, Murka Paman Nadya Arifta: Ambil di Keset Kaki Gue!

Baca Juga: Akui Berkonsultasi ke Psikolog Soal Kaesang, Begini Kondisi Ibunda Felicia Tissue

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berita Galamedia.Pikiran-Rakyat.com berjudul Kubu AHY Gandeng Bambang Widjojanto, Ferdinand Hutahaean: Akan Rugi dan Jadi Musuh Bersama

Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa baru saja bekerja, Bambang Widjojanto sudah blunder dengan menggunakan kata brutalitas demokrasi.

“Bambang W baru bekerja sj sdh blunder dgn istilah brutalitas demokrasi. Ini akan merugikan krn membunuh simpati kpd Demokrat,” tambah Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Dituduh Akan Bakar Ibukota, Prabowo Subianto: Kalau Saya Penjahat, Seharusnya Saya Ditangkap dong

Baca Juga: Refly Harun Disemprot Ruhut Sitompul Usai Sebut Megawati Terlibat Kudeta Partai Demokrat

Ferdinand Hutahaean juga beranggapan jika diksi-diksi yang digunakan sudah blunder dan melampaui batas, itu akan merugikan Partai Demokrat itu sendiri.

Bahkan bisa saja membunuh simpati masyarakat terhadap Partai Demokrat kubu AHY tersebut.

“Ini akan merugikan karena membunuh simpati kepada Demokrat,” tandasnya.

Baca Juga: Sentil Rocky Gerung, Tjipta Lesmana Khawatir Moeldoko Bangkitkan Orde Baru Jilid 2

Baca Juga: Amien Rais Kritik Pedas Mahfud MD, Sebut Dirinya 'The Wrong Man For The Wrong Job'

Selain itu Ferdinand Hutahaean juga menyarankan kepada para kuasa hukum kubu AHY untuk mempelajari terlebih dahulu apa yang terjadi di tubuh Partai Demokrat.***(Hari Priyadi/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: galamedia.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler