Desak AHY Minta Maaf ke Jokowi, Yan Harahap Sebut Kelompok KLB yang Bikin Gaduh

6 April 2021, 08:30 WIB
Yan Harahap menanggapi pihak yang desak AHY minta maaf ke Presiden Jokowi dan sebut kelompok KLB yang harus minta maaf karena sudah bikin gaduh /instagram.com/@yanharahap

RINGTIMES BANYUWANGI – Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Yan Harahap memberikan tanggapan terkait desakan agar AHY minta maaf ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Permintaan maaf kepada Presiden Jokowi ini berkaitan dengan polemik internal Partai Demokrat yang dianggap telah membuat kegaduhan publik.

Sebelumnya, pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana menyarankan agar petinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan AHY meminta maaf kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Pengamat politik tersebut menilai SBY dan AHY telah melakukan kesalahan yang menyebut pemerintah ikut campur ke dalam polemik Partai Demokrat.

"Permintaan maaf itu wajib dilakukan SBY-AHY, karena tidak terbukti adanya intervensi Pemerintah usai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menolak KLB Demokrat, di Deli Serdang," katanya.

Menurutnya, AHY juga harus memberikan pernyataan bahwa tingkat demokrasi saat ini lebih dewasa dan lebih baik karena Pemerintah berada di koridor yang benar.

Baca Juga: Dukung SBY Bikin Partai Baru, Ossy Dermawan: Kubu Moeldoko Harus Terima Kenyataan Pahit

Baca Juga: Kasus Korupsi BLBI Rp4,56 Triliun Dihentikan, Mardani Ali Sera: Janji KPK ‘Dikubur’

Desakan pengamat politik inilah yang sontak mendapatkan tanggapan dari beberapa pihak, terutama Yan Harahap.

Pasalnya, AHY disebut-sebut telah membuat kegaduhan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang telah dilakukan oleh Moeldoko bersama kelompoknya.

Melalui Akun twitter pribadinya @YanHarahap, Senin 5 April 2021, Yan Harahap mengaku Ketua Umum Partai Demokrat AHY tidak perlu minta maaf.

Baca Juga: Kasus Korupsi Sjamsul Nursalim Ditutup, Rocky Gerung: Presiden Itu Hanyalah Calo

Baca Juga: Pemerintah Bebaskan Koruptor Sjamsul Nursalim, Rocky Gerung: Ini Mega April Mop

Alasannya, Yan Harahap mengatakan bahwa AHY tidak pernah menuduh Presiden Jokowi terkait polemik Partai Demokrat.

"Menjawab pertanyaan awak media soal permintaan maaf, Ketum @PDemokrat @AgusYudhoyono tidak perlu minta maaf ke Presiden karena memang tidak pernah menuduh Presiden," tulisnya.

Justru sebaliknya, menurut Yan Harahap, Kelompok KLB yang harus minta maaf karena sudah membuat gaduh.

Baca Juga: Temui Ketua Umum PP Muhammadiyah, AHY Sebut Ada 4 Pesan dari Haedar Nashir

Baca Juga: Kubu Moeldoko Desak AHY dan SBY Minta Maaf, Ferdinand Hutahaean: Saya Sependapat

"Kelompok KLB abal2 lah yg hrs minta maaf pada rakyat dan Presiden krn sdh bikin gaduh," tegasnya.

dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berita Galamedia.Pikiran-Rakyat.com berjudul "AHY Tidak Perlu Minta Maaf kepada Presiden Soal Kegaduhan, Yan Harahap: Memang Tidak Pernah Menuduh"

Sementara itu, ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai, pihak-pihak yang telah menggelar KLB seharusnya meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia atas kegaduhan yang telah dilakukan.

Baca Juga: Tak Percaya Aksi Terorisme Ditunggangi, Sutiyoso: Aku Percaya itu Nyata

Baca Juga: Politikus Demokrat Desak KPK Langsung Menahan Bupati Bandung Barat Soal Suap Dana Covid-19

"Mereka yang di sana yang seharusnya minta maaf karena sudah membuat gaduh, karena sudah mempertontonkan politik yang tidak berkeadaban," kata AHY.

Menurut AHY, Partai Demokrat sudah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang menolak pengesahan kepengurusan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

Selain itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan dirinya tidak pernah menuduh pimpinan negara ini berkaitan dengan konflik yang terjadi di dalam partai tersebut.***(Dadang Setiawan/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: galamedia.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler