ICW Dikabarkan Serang Jokowi, Denny Siregar Ungkap Jejak Sejarahnya dengan KPK

7 Mei 2021, 11:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diserang Indonesia Corruption Watch (ICW) karena memecat Novel Baswedan dan menghancurkan KPK, Denny Siregar malah mengungkap jejak sejarah ICW dan KPK /YouTube/Sekretariat Presiden

RINGTIMES BANYUWANGI - Pegiat media sosial Denny Siregar memberikan tanggapan terkait tudingan Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, ICW tengah menyerang Presiden Jokowi dengan menuding bahwa pemerintah sedang menghancurkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tudingan ICW ini berkaitan dengan pernyataan KPK yang akan segera memecat pegawai yang tidak lolos dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Baca Juga: Pemerintah Dituding Sedang Hancurkan KPK, Denny Siregar Sebut Sangat Menjijikan

Kabarnya, ada 75 pegawai KPK yang telah dinyatakan tak lolos menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk Novel Baswedan.

Ada banyak pihak diluar KPK yang bercengkrama dengan Novel Baswedan yang malah membuat keributan yang sampai saat ini menghebohkan publik.

Keributan tersebut menuai berbagai tanggapan dari banyak pihak, tak terkecuali Denny Siregar.

Baca Juga: Denny Siregar Sebut Pemerintah Rugi Bandar Biayai KPK dari Rp15 Triliun Dapat Rp3 Triliun Saja

Tanggapan ini disampaikan Denny Siregar melalui sebuah video yang diunggah di kanal YouTube CokroTV.

Denny Siregar menyebut bahwa pihak tersebut menuding pemerintahan Presiden Jokowi sedang melakukan upaya untuk menghancurkan KPK dengan memecat Novel Baswedan.

"Indonesia Corruption Watch atau ICW yang paling galak menyerang Jokowi dengan menuding pemerintahan sekarang sedang menghancurkan KPK," katanya, sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube CokroTV pada Jumat, 7 Mei 2021.

Baca Juga: Bayaran Influencer Pemerintah, ICW Sebut Mencapai 90,5 Miliar Rupiah

Denny Siregar mengatakan bahwa ICW berpandangan bila pemerintah sudah sejak lama merencanakan pemecatan Novel Baswedan dari KPK dengan melakukan TWK.

Bahkan Denny Siregar menyebut ICW dan KPK sudah saling bercengkrama sejak lama.

"Menurut jejak sejarah, ICW dan KPK ini sudah berteman sejak lama," ungkapnya.

Baca Juga: Isu KPK Akan Mati Bergaung, Ferdinand Hutahaean Sebut Publik Jangan Mau Dibohongi

Denny Siregar turut mengatakan bahwa dalam jejak sejarah ICW, ada seorang Profesor yang pernah membongkar tabiat keburukan ICW dan KPK.

"Bahkan Profesor Romli Atmasasmita, guru besar bukum, pernah membongkar praktek kalau ICW mendapatkan dana asing sebesar Rp96 miliar lewat bantuannya KPK," ungkap Denny Siregar.

Meski demikian, Denny Siregar mengatakan tudungan Profesor Romli terkait tindakan ICW dan KPK itu dibantah oleh orang-orang ICW dan disebut telah memfitnah.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Kritik Jokowi Soal Kemunduran Demokrasi, Rocky Gerung Kasih Applause

"Tetapi lucunya, meski ICW bilang Profesor Romli itu fitnah, mereka tidak berani mengadukan Profesor Romli ke polisi," tambahnya.

"Mungkin takut kali ya, kalau udah di polisi, malah akhirnya kebongkar keburukan ICW yang sebenarnya," jelas Denny Siregar.

Tak cukup sampai disitu, pada masa pemerintah melalukan revisi UU KPK sebelumnya, Denny Siregar mengungkap bahwa ICW telah melakukan berbagai upaya untuk membela KPK.

Baca Juga: Selebgram Fadil Jaidi Ingin Kirim Hampers ke Ivan Gunawan, Jawaban Desainer Bikin Ngakak

Bahkan menurut keterangan Denny Siregar, pihak ICW itu membela KPK dengan bekerjasama beberapa media online besar.

Hal ini ditujukan agar media online tersebut turut menyerang pemerintah dan mencari simpati dari masyarakat.

"KPK sedang dilemahkan! Teriak mereka begitu dulu," kata Denny Siregar menegaskan.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut KPK akan Lebih Baik bila Novel Baswedan Keluar

"Narasi playing victim yang sudah basi, yang biasa dipakai oleh kelompok garis keras seperti FPI dengan tudingan 'kriminalitas ulama'," tambahnya.

Denny Siregar menilai bahwa tindakan ICW dan FPI pada jejak sejarahnya hampir mirip.

Terlebih lagi, Denny Siregar mengatakan bila ICW melontarkan sebuah pernyataan bahwa KPK akan hancur bila memecat Novel Baswedan.

Baca Juga: Pesan Ferdinand Hutahaean, Jangan Mau Ditipu Pihak yang Sebut Pembusukan KPK

Akan tetapi, dengan tegas Denny Siregar mengatakan bahwa KPK akan tetap ada dan mungkin akan lebih baik bila Novel Baswedan keluar dari badan KPK.

"Gak ada Novel, KPK tetap ada. Bahkan mungkin tanpa Novel Baswedan, KPK bisa lebih moncreng kerjanya," tuturnya.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler